Kerjasama akademisi Unika Soegijapranata dan dunia usaha, akan pamerkan Batik Lasem melalui dunia metaverse. Pamerkan Batik Lasem lewat dunia metaverse merupakan satu cara, untuk melakukan penjualan ke pasar yang lebih besar.
Pameran melalui dunia metaverse menurut anggota tim akademisi Unika Soegijapranata Prof Dr Ridwan Sanjaya, menampilkan hampir seperti aslinya. Selain, pemasaran dengan memamerkan Batik Lasem melalui dunia metaverse juga akan menghemat energi dan biaya.
Pemilihan metaverse, menurut Prof Ridwan merupakan bagian dari rekam jejak dari tim akademisi yang berasal dari Program Studi Sistem Informasi dan Akuntansi di Unika Soegijapranata. Rekam jejak tersebut terkait dengan Immersive Technology, yaitu Augmented Reality, Virtual Reality dan Hologram.
“Selain, mata kuliah terkait dengan metaverse juga masuk ke dalam kurikulum di program studi Sistem Informasi dan Akuntansi di Unika Soegijapranata,” kata Prof Ridwan kepada LenteraJateng, Senin (5/8/2022).
Dengan demikian lanjutnya, mahasiswa dari dua program studi tersebut dapat terlibat dalam kegiatan memamerkan Batik Lasem di dunia metaverse. Sekaligus sebagai sarana, mengimplementasikan ilmu yang mereka dapat selama belajar di Universitas ke dunia industri.
Kerjasama ini merupakan bagian dari kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka, di mana di dalamnya terdapat Program Kedaireka. Tujuannya, untuk mempertemukan ide-ide dan dana, antara dunia akedemisi dan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).
Pengalaman nyata untuk para mahasiswa ini akan menjadi bagian dari penerapan perkuliahan yang terintegrasi dengan DUDI, sehingga dapat mereka gunakan secara langsung pada saat bekerja. Pengembangan pemasaran melalui kanal metaverse dengan memamerkan Batik sudah mendapatkan persetujuan dari Kemendikbud-Ristek.
Metaverse dipandang dapat menjadi terobosan baru yang bisa manfaatkan secara bisnis untuk mengembangkan kanal-kanal penjualan baru Batik Lasem.
Tim yang juga beranggotakan Dr Theresia Dwi Hastuti dan Freddy Koeswoyo MSi menyampaikan, kerjasama dengan CV Kidang Mas Anugrah Semesta yang bergerak di bidang industri Batik Lasem bukan hal baru. Tetapi, sudah terjalin lama melalui kelompok perajin dan koperasi Batik Lasem.
Kerjasama Sudah Berlangsung 10 Tahun, Pamerkan Batik Lasem Lewat Metaverse
Kerjasama sudah 10 tahun terakhir, meliputi pemasaran, pengelolaan keuangan, sampai dengan transaksi penjualan. Rencana pengembangan kanal Metaverse untuk kegiatan pameran, pemasaran, sampai dengan transaksi, menjadi bagian dari kelanjutan kerjasama yang sudah ada sebelumnya.
Hasil dari program ini diharapkan juga dapat dimanfaatkan oleh komunitas batik lainnya atau komunitas UMKM di Indonesia.
Direktur CV Kidang Mas Anugrah Semesta Rudi Siswanto menyatakan, ide metaverse bagi para perajin Batik Lasem merupakan sebuah lompatan teknologi. Ide tersebut lanjutnya, perajin anggap sebagai jawaban dari tantangan yang selama ini mereka hadapi.
“Kehadiran teknologi sangat kami butuhkan kehadirannya. Akibat pandemi Covid-19 dan perubahan akses pengguna jalan Pantai Utara Jawa, ikut memengaruhi pemasaran Batik Lasem,” tuturnya dalam Focus Group Discussion di Rumah Merah Heritage Lasem, Rabu (31/8/2022) lalu.
#https://lenterajateng.com/pamerkan-batik-lasem-lewat-metaverse/