Sebanyak 42 mahasiswa Soegijapranata Catholic University (SCU) bersiap menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN). Mereka dilepas Wakil Rektor Bidang Inovasi, Riset, dan Publikasi Robertus Setiawan Aji N, PhD di Lapangan Albertus, Kampus 1 SCU Bendan pada 4 Februari 2025.
Mahasiswa disebar di 4 RW di Desa Wisata Kandri, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. Selama kurang lebih 1,5 bulan, mereka akan memberikan program pemberdayaan kepada masyarakat di sana.
DPL KKN Gabriel JP Ghewa, MT menjelaskan mahasiswanya akan fokus untuk menggarap penataan dan kebersihan lingkungan. “Pemberdayaan masyarakat yang kami lakukan skalanya mulai dari RT, RW, sampai Kelurahan. Kami mencoba memberikan edukasi kepada warga di sana untuk lebih peka dengan lingkungan sekitar, karena mau bagaimanapun mereka tinggal di desa wisata,” tegasnya.
Lebih lanjut, Ghewa menambahkan mahasiswa juga akan memberikan program peningkatan kapasitas kepada masyarakat di desa wisata tersebut. Tujuannya agar masyarakat mampu mengembangkan potensi usaha mikro dan fasilitas hibah dari pemerintah maupun sektor pendidikan. “Fasilitas di sana sangat mumpuni. Diharapkan dengan adanya peningkatan kapasitas bisa mendorong berbagai kegiatan khususnya yang berbentuk edukasi dan pembelajaran bisa dikembangkan di kawasan desa,” tambah Ghewa.
Sejalan dengan itu, pihaknya juga berupaya untuk meningkatkan kesadaran literasi masyarakat melalui pengembangan perpustakaan keliling. Hal tersebut perlu disoroti mengingat minat membaca di sana menurutnya masih belum begitu tinggi.
Sementara, mahasiswa nantinya akan melakukan renovasi fasilitas di beberapa sudut desa berikut menyosialisasikan kiat perawatannya. Dalam hal ini, termasuk penataan penerangan oleh mahasiswa Program Studi Teknik Elektro. “Kalau semua ini digarap, harapannya desa juga akan menjadi pusat kegiatan edukasi dan sosialisasi kepada seluruh elemen masyarakat,” ucap Ghewa.
Selain itu, dihadirkan pula program pemberdayaan lainnya seperti pelatihan manajemen pengelolaan keuangan bagi para pelaku UMKM dan pengembangan inovasi teknologi dalam pelaksanaan survei kependudukan.
Sekretaris Koordinator Desa Gabriela Gratia Putri menambahkan timnya juga akan ikut andil dalam memajukan ekowisata melalui pengembangan aquaponik. “Wilayah KKN saya sangat terkenal dengan sebutan ‘Kampung Akuaponik’ dengan tanaman toga sebagai produk unggulannya,,” jelasnya. Menurut keterangan mahasiswa Program Studi Manajemen tersebut, timnya akan berupaya membenahi taman toga di sana agar lebih terawat dan indah dipandang. “Akan kami sosialisasikan kepada masyarakat di sana bagaimana cara merawat dan memanfaatkannya,” lanjut Gratia.
Melalui pelaksanaan KKN, Aji berharap kampusnya dapat memberikan kontribusi lebih untuk pengembangan Desa Wisata Kandri. “Kandri sudah terkenal sebagai tujuan wisata, baik turis asing maupun lokal. Jadi harapannya seluruh potensi di sana bisa dikembangkan,” harapnya.