Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Soegijapranata Catholic University (SCU) kembali menegaskan komitmennya dalam membekali mahasiswa dengan wawasan global dan keterampilan relevan di dunia bisnis modern. Melalui General Lecture bertajuk “Data & Lifestyle: How Data Analytics Influences Consumer Trends and Behavior”, FEB SCU menghadirkan 2 akademisi internasional dari University of San Carlos (USC), Filipina. Mereka adalah Prof. Cecil Salahudin Gantalao dari Department of Hospitality Management dan Dr. Ethel D. Catamco dari Department of Business Administration.
Kuliah umum tersebut diselenggarakan pada Senin (14/4) di Theater Thomas Aquinas, Kampus 1 SCU Bendan. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari program visiting lecture yang telah berlangsung sejak 9 April dan akan berakhir pada 15 April 2025.
Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum, Keuangan, dan Promosi FEB SCU Dr. A. Posmaria Setiasiwi Sitohang menyampaikan bahwa kolaborasi antara SCU dan USC telah terjalin selama satu dekade. Menurutnya, kerja sama ini merupakan jembatan penting untuk memperluas wawasan mahasiswa.
“Kami ingin memberikan sudut pandang praktik bisnis tidak hanya dari Indonesia, tetapi juga dari dunia internasional. Kerja sama ini mencakup join research, join teaching, dan termasuk kuliah umum seperti ini,” jelasnya.
Ia menekankan bahwa analisis data menjadi bagian krusial dalam studi bisnis. “Basis data digunakan untuk mengembangkan strategi perusahaan, termasuk dalam hal pemasaran dan desain produk. Maka dari itu, topik ini sangat relevan untuk mahasiswa, karena mereka tidak hanya belajar teori, tetapi juga praktik dan implementasinya,” imbuhnya.
Dr. Ethel dalam sampaiannya menyoroti bagaimana analisis data kini menjadi pondasi penting dalam pengambilan keputusan bisnis. “Digitalisasi telah mengubah perilaku dan preferensi konsumen. Perusahaan harus memaksimalkan alat analisis data untuk menciptakan keunggulan kompetitif. Otomatisasi dan AI kini menjadi bagian dari proses ini, meski tetap harus memperhatikan aspek privasi data,” terangnya.
Sementara itu, Prof. Cecil menambahkan perspektif dari praktik lapangan. Ia menyebut bahwa analisis data sangat membantu dalam aspek pemasaran dan operasional bisnis. “Sebagai praktisi, saya melihat bahwa mayoritas pengusaha menggunakan analisis data. Namun, berdasarkan data yang saya dapat, hanya sedikit lebih dari 50% pengusaha di Indonesia yang memanfaatkannya. Ini menunjukkan pentingnya memberikan pemahaman sejak dini kepada mahasiswa,” jelasnya.
Kuliah umum ini menjadi momentum bagi mahasiswa FEB SCU untuk memahami bahwa penguasaan analisis data bukan lagi nilai tambah, melainkan kebutuhan mutlak dalam dunia bisnis yang semakin kompleks dan berbasis data.