Sejumlah sivitas akademika Soegijapranata Catholic University (SCU) mengikuti Workshop Manajemen Bank Sampah bersama Yayasan Bintari dan Workshop Membuat Ecobrick bersama Marimas di Selasar Thomas Aquinas, Kampus 1 SCU Bendan pada 18 Desember 2024.
Melalui workshop ini, Trainer Ecobrick Marimas Semarang Lantip Waspodo turut mengajak sivitas akademika meningkatkan kesadaran dalam mengonsumsi plastik. Menurutnya, karena penggunaan plastik sudah tidak bisa dilepaskan dalam kehidupan sehari-hari.
“Apalagi jika menyangkut makanan dan minuman, mayoritas pasti menggunakan plastik karena aturannya harus tahan air dan udara. Makanya kita perlu bertanggung jawab atas plastik yang kita gunakan,” tegasnya.
Pihaknya pun menawarkan ecobrick sebagai kiat paling sederhana dalam mengelola sampah plastik. “Bisa dikreasikan menjadi kursi, meja, panggung, hingga taman. Karena penyebutan ‘ecobrick’ ini merujuk pada pengganti batu bata untuk bangunan,” tambahnya.
Bersama SCU, pihaknya merangkum edukasi mengenai ecobrick selama kurang lebih 2 jam dalam bentuk workshop. Namun, Lantip menekankan pembuatan ecobrick tetap memperlukan konsistensi agar bisa menjadi sebuah kebiasaan yang terus dilakukan.
Selain ecobrick, Direktur Pelaksana Yayasan Bintari Amalia Wulansari menuturkan pengelolaan sampah juga bisa dilakukan dengan menjadi nasabah Bank Sampah. Ia turut menyoroti potensi SCU untuk bisa melakukan pengelolaan sampah melalui program pemberdayaan masyarakat dengan menggandeng Bank Sampah di sekitar.
“Bisa juga mengelola sampah anorganik dengan membuat Bank Sampah sendiri. Harapannya sampah yang organik maupun anorganik bisa terkelola dengan baik. Bisa mengurangi residu karena yang diberikan ke TPA hanya yang benar-benar tidak bisa diolah kembali,” ujarnya.
Menguatkan Wawasan Eco-Settlement
Wakil Rektor Bidang Pengembangan Sumber Daya SCU Dr. Agnes Advencia C. menegaskan pihaknya telah menetapkan wawasan eco-settlement sebagai landasan dan nilai dasar kampus sejak 1988. Pihaknya juga baru meluncurkan Gerakan “SCU Bebas Botol Plastik” pada 11 Desember 2024.
“Pelan-pelan karena prosesnya butuh waktu. Kalau dimulai dari kantin, kami membayangkan nantinya akan menyebar semangatnya. Lama-lama sivitas juga akan membawa botol minum ke mana-mana,” pungkasnya. Gerakan ini juga telah lama didukung dengan dihadirkannya banyak water station di lingkungan kampus.
Selain itu, SCU juga saat ini telah menggunakan panel surya untuk mendukung pemakaian listrik. “Ada 4 titik dan bisa mengurangi hampir 10% penggunaan listrik konvensional,” tegas Dr. Agnes.
Koordinator Workshop Dr. Hotmauli Sidabalok menambahkan kampusnya juga telah lama mengusung konsep zero paper waste, di mana kertas tidak dipergunakan lagi dalam pembelajaran maupun administrasi mahasiswa. “Mahasiswa bimbingan juga tidak perlu membawa print lagi. Tri Dharma kami sendiri semuanya sudah punya sistem online,” jelasnya.