Setelah melewati proses karantina yang diadakan pada tanggal 10-11 Mei 2019 tepatnya di Wisma Elika Bandungan, kini delapan Finalis Student Of The Year (SOTY) 2019, harus mempresentasikan program yang mereka buat dan berkompetisi untuk bisa menjadi yang terbaik di SOTY 2019.
Delapan finalis SOTY 2019 tersebut adalah Bernadine Agatha Adi K (FTP), Nicholas David Setiawan (FHK), Melia Putri Sabela (FT), Clarissa Everine I (FBS), Marcelino (FEB), Devina Gunadi (FIKOM), Daniel Jansen (FAD), dan Alfa Karunia Imanuel ( F Psikologi).
Uji publik atau yang disebut dengan Finalist Presentation SOTY 2019 ini diselenggarakan di ruang Auditorium gedung Albertus Unika pada hari Kamis (23/5) dengan tim juri yang terdiri dari Prof Dr F Ridwan Sanjaya MS IEC, Prof Dr Y Budi Widianarko MSc serta Benny D Setianto SH LLM MIL
Ketiga juri tersebut menyeleksi delapan finalis SOTY 2019 dengan beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta usai mempresentasikan materinya dihadapan juri dan audience. Seperti yang disampaikan oleh salah satu juri SOTY 2019 Prof Budi Widianarko, “Tentu saja ada beberapa kriteria yang menjadi pijakan kita dalam menyeleksi para finalis SOTY 2019 ini, diantaranya adalah luas wawasan, kemampuan logika, kemampuan bahasa Inggris, kemudian tentu ya sikap dan kematangan, serta kemampuan presentasi. Tetapi yang lebih penting lagi adalah nantinya yang terpilih ini akan mewakili universitas, maka kita akan mencari mahasiswa yang memiliki kemampuan untuk mewakili universitas, salah satunya menangkap tema karya universitas dan mewujudkannya dalam presentasi, serta kreatif dan kritis,” jelasnya.
“Tetapi terlepas dari itu semua, hampir setiap peserta setiap tahun selalu memiliki kemampuan yang hampir sama karena sudah dipilih oleh masing-masing fakultas, dan bagi kami yang lebih tua sering kaget dan kagum dengan kemampuan presentasi yang dimiliki para finalis yang bisa matang dan baik, padahal baru kuliah sekitar dua tahun di Unika. Dari situ kita bisa banyak mengambil manfaat, salah satunya untuk memacu para dosen supaya jangan kalah dengan kemampuan mahasiswanya,” sambung Prof Budi.
Sedang Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Unika Soegijapranata Dr V Kristina Ananingsih yang turut hadir dalam ajang Final SOTY 2019 ini juga mengemukakan pandangannya, ” Kegiatan SOTY ini selalu diadakan setiap tahun sekali, yang tidak lain tujuannya adalah untuk bisa mengembangkan kemampuan para mahasiswa yang memiliki capability di bidang akademik, serta bidang non akademik. Selain itu juga para mahasiswa yang telah mendapat pendampingan dan pembentukan karakter dari universitas yang meliputi KKPVT ( Kreatif, Kritis, Peduli, Visioner dan Tangguh), oleh universitas dilihat kembali apakah pendampingan yang telah dilakukan bisa ternyatakan oleh mahasiswa dalam kegiatan SOTY ini,” urai Dr Kristina.
Selanjutnya Dr Kristina juga menambahkan, bahwa selain banyak hal yang diterima oleh mahasiswa dari universitas, ada satu hal lagi yang penting yaitu mahasiswa harus membawa nilai-nilai Mgr Soegijapranata. Artinya, apa yang dilakukan oleh para mahasiswa ini sebenarnya sudah menunjukkan apa didapat oleh para mahasiswa ini selama kuliah dan kita bisa tahu apa sudah tersampaikan.
Menurut Michael Hartanto sebagai salah satu panitia SOTY 2019, pada hari itu juga setelah semua finalis selesai presentasi dan juri menentukan pemenang, hasilnya langsung diumumkan. Pada saat pengumuman tampak semua orang terlihat tegang dan penasaran siapa yang akan menang. Yang pertama panitia mengumumkan best supporter yang dimenangkan oleh Fakultas Bahasa dan Seni.
Selanjutnya Dr Angelika Riyandari selaku ketua panitia SOTY 2019 mengumumkan para pemenang SOTY 2019, mulai dari Juara Ketiga yang dimenangkan oleh Daniel Jansen dari Fakultas Arsitektur dan Desain (FAD) lalu Juara Kedua diraih oleh Melia Putri Sabela dari Fakultas Teknik (FT) dan Juara Pertama diraih oleh Nicholas David Setiawan yang berasal dari Fakultas Hukum dan Komunikasi (FHK). (Mike Hart)