Kronik – Unika Soegijapranata bersama dengan Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) dan Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo menggelar acara seminar dan outbound kebangsaan dengan tema “Memaknai Pancasila dalam Ruang Milenial” pada Sabtu (17/11) di Gedung Teater Thomas Aquinas Unika. Narasumber dalam acara ini ialah Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama dan Pengembangan Unika Soegijapranata B Danang Setianto SH LLM MIL, Dekan FISIP UIN Dr Muhyar Fanani MA dan Ketua Program Studi Magister Sosiologi Agama UKSW Pdt Dr Toni Tampake.
Acara yang dihadiri oleh para mahasiswa dari Unika, UKSW, dan UIN ini dibagi menjadi dua model yaitu seminar dan outbound. Menurut B Danang Setianto, acara ini dibagi menjadi dua model dengan maksud agar para kaum muda dapat melakukan kegiatan bersama selain dengan mengisi pemahaman tertentu melalui seminar, tetapi juga dengan kegiatan fisik untuk melatih otak dan tangan melalui kegiatan outbound.
“Acara ini kita create dengan dua model utama. Pertama melalui kegiatan seminar untuk memberi pemahaman-pemahaman tertentu, kemudian melalui kegiatan outbound, kegiatan fisik yang menurut kita itu merupakan bagian yang tidak terpisahkan bagi generasi muda. Tidak hanya otak yang dilatih tetapi juga tangan untuk berkegiatan bersama.”
Sedangkan menurut Dr Toni, acara ini merupakan kesempatan untuk membangun diskursus teoritik dan kritis secara lintas agama. “Acara ini merupakan kesempatan untuk membangun diskursus teoritik berkaitan dengan hubungan antara umat beragama, hubungan antara negara dengan negara, dan hubungan antara agama, negara dan demokrasi,” kata Dr Toni. “Yang kedua ialah untuk membangun diskursus kritis secara bersama lintas komunitas keagamaan. Diskursus ini dapat menjadi alat untuk mengawasi dan mengontrol proses demokratisasi,” jelasnya.
Berkaitan dengan acara ini, Dr Muhyar menyampaikan mengenai pentingnya menanamkan Pancasila pada generasi milenial. “Jika Pancasila tidak ditanamkan pada generasi milenial, maka generasi milenial ini akan kehilangan jati dirinya,” jelas Dr Muhyar.
Selain itu, beliau juga menyampaikan dampak-dampak teknologi informasi yang mampu mempengaruhi cara berpikir manusia. “Jangan heran bila sekarang ada orang yang meragukan Pancasila, kemudian beragama yang tidak toleran, dan cara beragama yang ala-ala timur tengah. Itu semua sebenarnya dampak dari perkembangan teknologi informasi yang mempengaruhi cara berpikir kita,” imbuhnya.
Setelah acara seminar dan outbound selesai, kemudian diadakan kegiatan mini festival color sehingga dapat mempererat hubungan antar universitas ini. Selanjutnya acara ditutup dengan foto bersama. (CBL)