Kedutaan Besar (Kedubes) Kanada untuk Indonesia berkunjung ke Soegijapranata Catholic University (SCU) untuk meninjau peluang kerja dengan perguruan tinggi Kanada. Komisaris Perdagangan Kedubes Kanada Julia Pangkey mendiskusikan peluang ini dengan Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Pengembangan Bisnis Dr. R. Probo Y. Nugrahedi bersama International Affairs and Cooperation Office (IACO), International Undergraduate Program (IUP), dan para dekan SCU. Mereka berdiskusi di Gedung Thomas Aquinas, Kampus 1 SCU Bendan pada 20 Februari 2025.
Menurut keterangan Julia, para peneliti dari perguruan tinggi di Kanada sangat terbuka untuk melakukan riset bersama dengan perguruan tinggi di Indonesia. Julia mengungkap ketertarikan tersebut dilatarbelakangi oleh aspek keragaman budaya dan historis yang salah satunya kental di daerah Jawa Tengah dan DIY.
“Jadi sifatnya tidak mainstream, karena kalau udah hanya di kota-kota besar seperti Jakarta akan jadi mainstream dan potensi risetnya tidak akan jauh berbeda dengan di Amerika Serikat,” jelas Julia. Menurutnya, SCU dirasa pantas mendapat tawaran riset tersebut mengingat lokasinya yang ada di Ibu Kota Jawa Tengah.
“SCU punya banyak proyek dan riset yang dapat dipilih. Saya rasa seharusnya menarik untuk riset bersama dengan dosen Kanada,” ungkap Kepala IACO SCU Angelika Riyandari, PhD. Ia pun menjelaskan beberapa program penelitian dan pengabdian masyarakat yang menjadi perhatian SCU, seperti: pengembangan jamu (Fakultas Teknologi Pertanian); pemberdayaan UMKM (Fakultas Ekonomi dan Bisnis); pemukiman ekologis di Kawasan Kota Lama (Fakultas Arsitektur dan Desain), dan; sanitasi air (Fakultas Ilmu dan Teknologi Lingkungan).
Selain riset bersama, bentuk kerja yang mungkin termasuk diseminasi penelitian melalui konferensi internasional dan pertukaran dosen serta mahasiswa. “Langkah awal perlu mengeratkan hubungan dengan universitas di Kanada untuk mempermudah kolaborasi, yang dapat diawali dengan kerja sama dosen dalam suatu riset,” jelas Angelika.
Untuk program pertukaran pelajar rencananya bakal melalui University Mobility in Asia and the Pacific (UMAP), organisasi internasional yang bertujuan untuk meningkatkan mobilitas mahasiswa dan akademisi di kawasan Asia-Pasifik. Adapun beberapa programnya antara lain: Student Exchange Program (USCO); UMAP Discovery Camp, dan; UMAP Collaborative Online International Learning (COIL). “UMAP menyediakan beasiswa pertukaran 1 semester yang belum banyak diambil pelajar Indonesia, maka ada kesempatan di situ. Beasiswa ini penuh, bahkan sampai transportasi,” tambah Angelika.
Ia pun menilai kunjungan ini sebagai langkah awal untuk memulai kolaborasi pertama SCU dengan perguruan tinggi di Kanada. “Kami siap bekerja sama. Pertama dengan kesamaan riset dosen, kalau ada yang sama, kami bisa menghubungi untuk segera mengkoordinasi,” ujar Angelika. (Humas SCU/Alex)