Logo Soegijapranata Catholic University (SCU) White
Search...
Close this search box.

Dari FPPM Unika Soegijapranata, Wali Kota Ambon : Tolak Distorsi, Pendidikan & Budaya Harus Kuat Sebagai Jati Diri Bangsa

Era globalisasi memiliki pengaruh terhadap kehidupan masyarakat tidak terkecuali pendidikan dan kebudayaan.

Demikian Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy, SH saat memberi sambutan secara virtual dalam acara puncak penelitian dan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan Unika Soegijapranata di Kota Ambon yaitu Festival Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (FPPM) bertajuk Anugerah Talenta “Talenta Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata untuk Indonesia”, Selasa 28/12/2021.

“Yang menjadi salah satu kekuatan utama dalam bidang pendidikan dan kebudayaan adalah identitas atau jati diri bangsa yang harus dilestarikan sehingga tidak mengalami distrosi ditengah kemajuan teknologi dari luar,” ucap Louhenapessy.

Karena itu, lanjutnya fenomena globalisasi harus disikapi dengan arif dan pikiran positif.

“Mengapa demikian? karena globalisasi dan modernisasi sangat diperlukan dan bermanfaat bagi kemajuan. Tetapi disisi lain, harus memperhatikan juga pengaruh negatif yang akan ditimbulkan. Kita tidak bisa menolak globalisasi karena pastinya menghambat kemajuan imu pengetahuan namun membutuhkan kecerdasan dalam menjaring dan menyaring efek globalisasi tersebut,” tandas orang nomor satu di Kota Ambon itu.

Menurutnya, akses kemajuan teknologi informatika dan komunikasi dapat dimanfaatkan sebagai pelestari dan pengembang nilai-nilai budaya lokal.

“Harus disadari ditengah era globalisasi ini, kita harus tetap mempertahankan budaya bangsa Indonesia. Negara-negara maju telah berupaya mengekspor nilai-nilai lokal di negaranya untuk disebarkan ke seluruh dunia sebagai nilai-nilai global. Mereka dapat dengan mudah melakukan itu karena mereka menguasai arus teknologi informasi dan komunikasi lintas batas negara-bangsa. Sebaliknya, pada saat yang sama, negara-negara berkembang seperti negara kita tak mampu menyebarkan nilai-nilai lokalnya karena daya kompetitifnya yang rendah. Akibatnya, negara-negara berkembang hanya menjadi penonton bagi masuk dan berkembangnya nilai-nilai negara maju yang dianggap nilai-nilai global ke wilayah negaranya,” papar ayah lima anak dan empat cucu ini.

Derasnya arus globalisasi dapat mengakibatkan budaya bangsa maupun lokal akan terkikis eksistensinya.

“Karena itu, perlu upaya mempertahankan budaya lokal. Salah satu contoh fenomena anak usia sekolah yang senang dengan budaya modern misalnya medsos. Hal ini harus kita waspadai dengan cara mengangkat dan melestarikan budaya lokal agar menjadi bagian integratif dalam pelajaran muatan lokal pengetahuan tradisional di sekolah dasar pada empat negeri di kota Ambon. Dengan demikian jati diri bangsa dan negeri adat akan tetap lestari,” ungkapnya.

lebih gamblang Louhenapessy menjabarkan bahwa upaya pembangunan jati diri bangsa Indonesia melalui budaya lokal, termasuk didalamnya penghargaan pada nilai budaya dan bahasa, nilai-nilai solidaritas sosial, kekeluargaan dan rasa cinta tanah air dirasakan semakin memudar disebabkan oleh banyak faktor.

“Dalam struktur masyarakat misalnya terjadi ketimpangan sosial, baik dilihat dari status maupun tingkat pendapatan. Kesenjangan sosial yang semakin melebar itu menyebabkan orang kehilangan harga diri. Budaya lokal yang lebih sesuai dengan karakter bangsa semakin sulit dicernakan, sementara itu budaya global lebih mudah merasuk. Budaya lokal merupakan budaya yang dimiliki oleh suatu wilayah dan mencerminkan keadan sosial di wilayahnya. Beberapa hal yang termasuk budaya lokal pengetahuan tradisional yang akan diajarkan diantaranya adalah sejarah negeri, struktur sosial masyarakat, benda budaya, ritual adat, kesenian daerah dan kepemimpinan negeri serta segala sesuatu yang bersifat kedaerahan,” tambahnya.

Karena itu, lanjutnya, pengintegrasian budaya lokal pengetahuan tradisional kedalam pelajaran muatan lokal pengetahuan tradisional di sekolah dasar mulai dari kelas tinggi yaitu kelas 4, 5 dan 6 sungguh amat penting.

“Hal ini dilakukan dalam upaya penanaman nilai-nilai yang terkandung dalam budaya lokal dan juga sekaligus untuk meminimalisir pengaruh negatif budaya luar khususnya budaya barat yang dibawa oleh globalisasi. Pembangunan budaya yang berkarakter untuk penguatan jati diri sebagai local wisdom dijadikan dasar pijakan dalam penyusunan strategi dalam pelestarian dan pengembangan budaya lokal pada negeri-negeri adat (Negeri Soya, Negeri Latuhalat, Negeri Hutumuri, dan Negeri Laha) di kota Ambon. Upaya memperkuat jati diri daerah dapat dilakukan melalui penanaman nilai-nilai budaya lokal dalam pelajaran muatan lokal pada SD kelas 4,5 dan 6,” rincinya.

Penelitian Sejarah Lokal Negeri Adat Dimulai Tahun 2012

Penelitian terkait sejarah lokal beberapa negeri adat di Kota Ambon mulai dilakukan tahun 2012 sampai sekarang.

“Hasil penelitian tersebut sangat bermanfaat bagi Pemerintah dan Masyarakat Kota Ambon dan telah dibuat dalam dokumen yang sangat berharga sebagai bahan kajian kurikulum dan bahan ajar Muatan Lokal tentang Pengetahuan Tradisional pada beberapa sekolah dasar pada negeri adat di Kota Ambon,” demikian Louhenapessy.

Dengan adanya pengetahuan tradisional sebagai pelajaran muatan lokal, lanjutnya, maka nilai-nilai, benda dan simbol-simbol kedaerahan mulai diperkenalkan dan dilestarikan bagi anak-anak sejak saat ini.

“Sebab biasanya pengetahuan tradisional diturunkan dari generasi ke generasi. Pengetahuan yang melekat pada individu menjadikan pengetahuan tradisional sangat tergantung pada ingatan dan keberadaan individu yang memiliki pengetahuan tersebut oleh karena itu pengetahuan tersebut mudah hilang. Sementara kekayaan pengetahuan tradisional merupakan social capital yang ada di negeri-negeri adat di kota Ambon, harus dilestarikan agar dapat diwariskan kepada generasi selanjutnya, sebagai identitas dan karakteristik masyarakat lokal kota Ambon dan juga merupakan bagian dari identitas dan karakteristik masyarakat Indonesia. Oleh karena itu upaya pelestarian merupakan kewajiban seluruh pihak, termasuk bidang pendidikan atau sekolah yang merupakan pusat informasi dan pusat pembelajaran sepanjang hayat bagi masyarakat,” tutupnya.

►https://www.mollucastimes.com/2021/12/dari-fppm-unika-soegijapranata-wali.html

Tag

Facebook
Twitter
LinkedIn
Email
WhatsApp
Kategori
Kabar baik buat kamu friends! Jalur Beasiswa masih dibuka sampai 30 Juni 2024. Daftarnya cuma pakai nilai rapor tanpa tes! Ayo dapatkan beasiswa masuk (Biaya Kuliah Semester) yang udah include semuanya! Buktikan sekarang juga! ✨

Daftar online
pmb.unika.ac.id

#BeasiswaKuliah
#PTSTerbaikJawaTengah
#JoyfulCampus
#JoyfulLearning
Selamat Memperingati Hari Kenaikan Yesus Kristus 

#KenaikanYesusKristus
#PTSTerbaikJawaTengah
#JoyfulCampus
#JoyfulLearning
Segenap Sivitas Akademika Soegijapranata Catholic University (SCU), turut berduka cita atas meninggalnya Ir. Daniel Hartanto, S.T., M.T (Dosen Program Studi Teknik Sipil)

#RIP
Selamat Hari jadi ke-477 Kota Semarang ✨

#HUTSemarang
#PTSTerbaikJawaTengah
#JoyfulCampus
#JoyfulLearning
Selamat Memperingati Hari Pendidikan Nasional ✨

#HariPendidikanNasional
#PTSTerbaikJawaTengah
#JoyfulCampus
#JoyfulLearning
Selamat Hari Buruh 2024

#HariBuruh

Share:

More Posts

Send Us A Message