Logo Soegijapranata Catholic University (SCU) White
Search...
Close this search box.

Adaptasikan Penggunaan Kecerdasan Buatan dalam Penelitian

Hadirnya artificial intelligence (AI) mewarnai banyak pro kontra di dunia pendidikan. Mulai dari kemudahan yang didapat peserta didik hingga dapat menggantikan peran tenaga pendidik.

Sebaliknya, Johanes Eka Priyatna, PhD, dosen Universitas Sanata Dharma berpendapat peran pendidik tidak akan tergantikan selama mereka mau terbuka dengan perubahan. “Kecerdasan buatan ini hanya meniru pikiran rasional manusia. Padahal manusia tidak selalu berpikir rasional,” jelasnya dalam wawancara pekan Dies Natalis Soegijapranata Catholic University (SCU) atau Unika Soegijapranata pada Senin (24/7).

“Teknologi kita sudah segini, kita juga harus naik kelas. Melakukan hal baru, bukan malah menutup,” tutur Prof Anita, dosen Unika Widya Mandala pada Seminar Redefinisi Pendidikan di SCU pada Senin (24/7).

Academic Recharging: Recharge Your Academic Vibes

Menanggapi isu tersebut, SCU mengundang para dosen untuk berdiskusi dalam kegiatan Academic Recharging. Kegiatan bertajuk “Recharge Your Academic Vibes” ini diselenggarakan di Gedung Justinus, Kampus 1 SCU Bendan pada Selasa (2/8).

Workshop ini mendatangkan Dr Wing Winarno, dosen STIE YKPN Business School sebagai narasumber. Elvia Shauki, Phd, CA, BAcc, dosen University of South Australia dan Universitas Indonesia turut hadir memperkenalkan berbagai software yang dapat memaksimalkan peran dosen. Tidak ketinggalan dosen SCU, Ricky Harsono, M.Si, juga membahas berbagai isu dalam penelitian modern. Salah satunya adalah penggunaan Mixed Method dalam riset terkait ekonomi dan bisnis.

Isu dan Adaptasi AI dalam Penelitian

Elvia menyayangkan tidak maksimalnya penggunaan mixed method dalam penelitian. Mengingat kontribusinya yang masih sangat sedikit, yaitu di angka 2%. “Padahal banyak data yang bisa kita manfaatkan. Contohnya dari facebook, twitter, bahkan email,” tambahnya.

Beliau berpendapat penelitian menggunakan mixed method sangat mungkin diterima. Mengingat saat ini banyak software AI yang dapat memaksimalkan hal tersebut, Envivo misalnya. Software ini dapat dengan mudah menganalisis data kualitatif dengan berbagai macam bentuk. Mulai dari gambar, tulisan, hingga suara. “Bisa terlihat (orang) seperti apa. Karena kalimat per kalimat (analisisnya). Mulai dari pesimis, optimis, agresif,” tambahnya mencontohkan. Selain itu, Envivo juga memudahkan dosen menganalisis berbagai jurnal penelitian.

Dekan FEB SCU, Drs Theodorus Sudimin berharap kegiatan ini dapat memaksimalkan pemberdayaan dosen, khususnya dosen FEB SCU. Mengingat kegiatan ini juga merupakan perayaan Dies Natalis FEB SCU yang ke-41. “Karena perubahan dan transformasi harus dari diri sendiri,” tambahnya. [Humas SCU/Hil]

Selamat Hari Buruh 2024

#HariBuruh
Stop Galau! Masih ada Beasiswa Masuk di SCU, buruan! Gak pake tes cuma pakai nilai rapor ajah 😁

Daftar online
pmb.unika.ac.id

#BeasiswaKuliah
#PTSTerbaikJawaTengah
#JoyfulCampus
#JoyfulLearning
Kata siapa abis kuliah nganggur? Buktinya lulusan SCU kurang dari 2 bulan aja buat dapetin kerja! Jadi, masih ragu kuliah di SCU?

Daftar online
pmb.unika.ac.id

#PTSTerbaikJawaTengah
#JoyfulCampus
#JoyfulLearning

Acara yang Lain:

VIDEO