Logo Soegijapranata Catholic University (SCU) White
Search...
Close this search box.

Alihkan Anak Kecanduan Gadget dengan Kegiatan Menghibur

TRB 20_05_2018 Alihkan Anak Kecanduan Gadget dengan Kegiatan Menghibur

Anak-anak zaman sekarang, khususnya mereka yang lahir mulai 2011 atau biasa disebut generasi Alpha, mempunyai karakteristrik tersendiri.

Mereka, begitu akrab dengan teknologi digital, sehingga sangat sulit dipisahkan dari keberadaan gadget.

Demikian disampaikan pakar psikologi anak Unika Soegijapranata Semarang, Endang Widyorini.

"Yang perlu diperhatikan, seakrab apapun mereka dengan teknologi digital, terutama di awal perkembangannya, harus tetap memperhatikan aspek perkembang yang lain," katanya.

Menurut dia, aspek perkembangan lain yang dimaksud antara lain: aspek motorik, komunikasi/bahasa, emosi, dan sosial. Anak yang dibiarkan terlalu tenggelam dengan gadget akan menghambat perkembangan aspek-aspek lain tersebut.

"Kewajiban orangtua memperhatikan semua aspek tumbuh-kembang anak. Dengan gadget, pertumbuhan aspek lain bisa terhambat," ucapnya.

Dengan kondisi itu, Endang menuturkan, selain memperkenalkan anak-anak mereka dengan gadget, orangtua juga harus memberikan berbagai kegiatan yang dapat merangsang perkembangan berbagai aspek itu secara harmonis.

Hal itu misalnya mengajak anak untuk berkegiatan outdor. "Kegiatan outdoor itu penting untuk merangsang perkembangan fisik, emosi, dan juga sosialnya," tutur dia.

Dalam beberapa kasus, dia mengakui, terdapat anak yang dikarenakan kurang tepatnya pola asuh terlanjur menjadi kecanduan gadget. Untuk menangani anak yang demikian, orangtua harus melakukan langkah-langkah tepat.

Endang berujar, serta-merta menyita gadget saat anak sedang memegang atau memainkannya bukan langkah yang bijaksana. Hal itu dapat menimbulkan reaksi yang tak diharapkan.

"Kalau langsung disita gadgetnya akan menimbulkan dampak tidak baik. Selanjutnya, ajak anak keluar rumah, beri aktivitas yang menarik bagi anak," terangnya.

Menurut dia, jika saat diminta gadget yang dipegang anak menangis menjadi-jadi, biarkan sampai reda tangisnya. Orangtua jangan menyerah begitu saja dengan kembali memberikan gadget.
"Setelah tangisnya mereda, segera alihkan perhatian anak dengan kegiatan yang menghibur," paparnya.

Endang menyatakan, untuk meminimalisir anak kecanduan gadget, sebaiknya orangtua juga memberi contoh. Jangan terus-terusan memegang gadget saat bersama anak-anak.
Sebab, dia menambahkan, anak adalah peniru ulung. Mereka akan cepat meniru apa yang dikatakan atau dilakukan orangtua.

Lalu, sebaiknya pada usia berapa anak mulai dikenalkan gadget? Endang mengungkapkan, batasan usia anak diperkenalkan dengan gadget bukanlah perkara penting. Tak ada batasan yang kaku kapan anak mulai diperbolehkan mengenal gadget.

"Yang terpenting adalah, orangtua tetap harus memperhatikan berbagai aspek tumbuh-kembang anak. Jangan sampai gadget mengganggu tumbuh kembang anak-anak," tandasnya.

►Tribun Jateng 20 Mei 2018 hal. 5, http://jateng.tribunnews.com

Tag

Facebook
Twitter
LinkedIn
Email
WhatsApp
Kategori
Selamat Hari jadi ke-477 Kota Semarang ✨

#HUTSemarang
#PTSTerbaikJawaTengah
#JoyfulCampus
#JoyfulLearning
Selamat Memperingati Hari Pendidikan Nasional ✨

#HariPendidikanNasional
#PTSTerbaikJawaTengah
#JoyfulCampus
#JoyfulLearning
Selamat Hari Buruh 2024

#HariBuruh
Stop Galau! Masih ada Beasiswa Masuk di SCU, buruan! Gak pake tes cuma pakai nilai rapor ajah 😁

Daftar online
pmb.unika.ac.id

#BeasiswaKuliah
#PTSTerbaikJawaTengah
#JoyfulCampus
#JoyfulLearning

Share:

More Posts

Send Us A Message