Logo Soegijapranata Catholic University (SCU) White
Search...
Close this search box.

Konferensi Nasional Riset Manajemen XII di Kampus SCU

Siapa yang tidak kenal, bank sampah? Konsep ini pertama kali diperkenalkan di Desa Badegan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada 15 tahun lalu. Gagasan yang muncul pada Februari 2008 itu diklaim menjadi bank sampah pertama di dunia. Diminati masyarakat karena menghasilkan pundi-pundi rupiah, jumlah bank sampah meningkat pesat sejak saat itu.

Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2021, ada 11.556 bank sampah yang tersebar di 363 kabupaten/kota di Indonesia.

Mengubah Pola Pikir Masyarakat

Banyak yang menganggap kemunculan bank sampah merupakan bentuk kepedulian terhadap keberlangsungan lingkungan. Sebaliknya, Ketua Komunitas Bank Sampah Kerja Nyata Solo Raya, Denok Marty Astuti menilai gagasan ini hadir untuk memperbaiki mental dan pola pikir masyarakat. “Memang awalnya motivasi itu duit, tidak apa-apa. Setelah 2-3 tahun baru kerasa kebiasaannya sudah mulai berubah,” tambahnya.

Ketua PPM School of Management, Arcadius Conraad Mahendra K. Datu juga menilai pentingnya menggerakkan kesadaran masyarakat. “Behaviour harus berubah. Karena ekonomi sirkular tidak bisa diubah oleh agen perubahan tertentu,” tuturnya.

Mahendra memaknai bank sampah merupakan bentuk dalam mewujudkan sistem ekonomi sirkular. Adanya sistem ini bertujuan guna mengurangi risiko kerusakan, khususnya pada lingkungan dengan mempertahankan nilai suatu produk selama mungkin. Salah satunya yang diterapkan bank sampah adalah konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle).

Keterlibatan Perguruan Tinggi Wujudkan Ekonomi Sirkular

Denok menilai pentingnya institusi pendidikan, khususnya perguruan tinggi yang mempunyai kapasitas dalam penelitian untuk bersinergi dalam mewujudkan ekonomi sirkular. “Kita butuh akademisi untuk membuat sistem dan teknologi. Kita juga senang kalau bisa berkolaborasi,” ujarnya kepada mahasiswa Soegijapranata Catholic University (SCU) atau Unika Soegijapranata dan PPM School of Management di Gedung Thomas Aquinas, Kampus 1 SCU Bendan.

Bersama Mahendra, beliau hadir dalam Konferensi Nasional Riset Manajemen XII bertajuk “Optimalisasi Ekonomi Sirkular sebagai Langkah menuju Transformasi Ekonomi yang Berkelanjutan” (3/10). Mereka ditemani oleh Arnita Rishanty, Peneliti Bank Indonesia (BI) yang ikut mengajak mahasiswa untuk mendalami ekonomi sirkular. Prof Noer Azam Achsani, Editor In Chief Jurnal Aplikasi Bisnis dan Manajemen (JABM) Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor (IPB) juga turut hadir dalam sesi Coaching Clinic (4/10).

Lewat kegiatan ini, PPM School of Management bersama Program Magister Manajemen (MM) SCU mengajak mahasiswa dan dosen dari 18 perguruan tinggi untuk ikut ambil peran dalam mewujudkan ekonomi sirkular. “Banyak insight yang memicu kami untuk menciptakan berbagai bentuk kerja sama, baik itu penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,” harap Kepala Program MM SCU, Dwi Hayu Agustini.

Dalam hal ini, SCU dan PPM School of Management mempunyai komitmen yang sama untuk menjadi pendidikan tinggi yang dapat wujudkan ekonomi sirkular. Sebelumnya, pada 15 Juni 2023, SCU dan PPM School of Management juga telah melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU). [Humas SCU/Hil]

Selamat Memperingati Hari Kenaikan Yesus Kristus 

#KenaikanYesusKristus
#PTSTerbaikJawaTengah
#JoyfulCampus
#JoyfulLearning
Segenap Sivitas Akademika Soegijapranata Catholic University (SCU), turut berduka cita atas meninggalnya Ir. Daniel Hartanto, S.T., M.T (Dosen Program Studi Teknik Sipil)

#RIP
Selamat Hari jadi ke-477 Kota Semarang ✨

#HUTSemarang
#PTSTerbaikJawaTengah
#JoyfulCampus
#JoyfulLearning
Selamat Memperingati Hari Pendidikan Nasional ✨

#HariPendidikanNasional
#PTSTerbaikJawaTengah
#JoyfulCampus
#JoyfulLearning
Selamat Hari Buruh 2024

#HariBuruh
Stop Galau! Masih ada Beasiswa Masuk di SCU, buruan! Gak pake tes cuma pakai nilai rapor ajah 😁

Daftar online
pmb.unika.ac.id

#BeasiswaKuliah
#PTSTerbaikJawaTengah
#JoyfulCampus
#JoyfulLearning

Acara yang Lain:

VIDEO