Logo Soegijapranata Catholic University (SCU) White
Search...
Close this search box.

Mewarisi Perjuangan Merawat Bumi

Oleh: Aloys Budi Purnomo Pr, Doktor Ilmu Lingkungan Unika Soegijapranata

SEBAGAI. nama lengkap, Samin Surosentiko (lahir di Ploso Kediren, 1859 – meninggal di Sawahlunto, 1914), barangkali tidak terlalu dikenal publik. Namun, begitu menyebut perjuangannya dan para ahli warisnya, seketika dikenali, ternyata ada hubungan antara pergerakan Sarminisme, komunitas Samin, dan Samin Surosentiko!

Para akademisi menyebutnya Samin Surosentiko. Para ahli waris ada yang menyebutnya Mbah Samin Surontiko atau Samin Surondiko. Yang saya maksudkan ahli waris dalam kaitannya dengan pergerakan Samin Surosentiko adalah ahli waris biologis maupun ideologis. Dalam riset lapangan, saya masih berjumpa dan berdialog dengan buyut-buyutnya yang tinggal di Kemantren, Blora. Terakhir berjumpa (26/2/2022), dini hari, saat kami sama-sama melayat Botoh (Tokoh Pemimpin) Sedulur Sikep (sebutan lain komunitas Samin) di Kudus, Wargono, ayah Gunritno.

Gunritno sendiri, bukan ahli waris biologis Mbah Samin Surosentiko, melainkan ahli waris ideologis. Secara ideologis, kakek canggah Gunritno adalah murid Mbah Samin Surosentiko melalui menantu Mbah Samin yang memiliki pengaran (=nama) Surokidin, di Tanduran, Blora. Leluhur Gunritno disebut Botoh Sedulur Sikep Pati, yang babat, alas di Sukolilo, Pati dan Kaliyoso, Kudus. Mereka adalah Mbah Rodiwongso, Sodipuro, dan Suronggono. Mbah Suronggono, Botoh Sedulur Sikep Pati, adalah kakek mertua Gunritno, yang makamnya ada di pekarangan pondhokan (rumah) Gunritno sampai saat ini.

Merawat Bumi
Gunritno inilah yang saat ini paling menonjol dalam mewarisi pergerakan Mbah Samin Surosentiko bersama komunitasnya, khususnya dalam perjuangan menjaga keutuhan ciptaan dan kelestarian lingkungan hidup. Mbah Samin Surosentiko memiliki salah satu ajaran yang dirumuskan dengan kalimat indah: “Janjining manungsa gesang wonten dunya punika dados utusaning Pangeran, sageda amewahi asrining jagad, namung sadarmi nglampahi” (Janji manusia hidup di dunia ini adalah menjadi utusan Tuhan, untuk bisa menjaga keindahan semesta ini, semua harus dijalani dengan setia dan rendah hati).

Dari ajaran tersebut, orang tua Gunritno, Wargono dan Niti Rahayu, memiliki kalimat singkat: ngrungkebi Ibu Bumi, peduli alam, lan peduli lingkungan, yakni komitmen merawat Bumi, kepedulian pada alam dan lingkungan hidup.

Semuanya bersumber dari pergerakan Mbah Samin Surosentiko, yang pada masa kolonial Belanda berjuang bersama para petani dengan pergerakan tanpa kekerasan. Mbah Samin sendiri adalah seorang petani, seorang gogol (Sedulur Sikep), lahir dan memulai pergerakannya di desa Ploso Kediren, Randublatung, Blora.

Dia anak kedua dari lima bersaudara. Itu sebabnya dia diidentikkan dengan Werkudara (Bima), anak kedua dari lima bersaudara Pandawa yang baik, jujur, lurus, bajik, dan tulus (Sindhunata, Samin-Bawegung, 1992).

Secara watak, Mbah Samin Surosentiko dikenal sebagai pribadi yang dermawan. murah hati dan penuh kesabaran. Ajaran-ajarannya secara moral mengajak ahli warisnya bersikap jujur. Jangan bohong! Jangan mencuri! Jangan berzinah! Bersikaplah sabar trokal dan tetap tenang bila menghadapi tantangan. Dalam bahasa Jawa ajaran itu dirumuskan, “Ora oleh nemu; ora oleh goroh, ora oleh nyolong: ora oleh laku jina; nglakoni sabar: dipisohi leren bae; ora oleh nampa duwit tuwin pangan: dijaluki duwit utawa pangan, lya diwenehi” (Benda & Castles, 1969).

Perjuangan Mbah Samin melawan Belanda tanpa kekerasan berujung penangkapan dan pembuangan. Dengan resolusi peraturan No. 22 tanggal 21 Desember 1907, Mbah Samin Surosentiko dan delapan pengikut lainnya dibuang ke Padang. Samin meninggal pada tanggal 2 September 1914 di Kota Tengah dekat Padang.

Nyala perjuangan
Meski Mbah Samin dibuang, namun warisan pergerakannya tidak hilang. Pergerakan itu bahkan masih hidup dan berkembang hingga saat ini di empat kabupaten di Jawa Tengah dan tiga kabupaten di Jawa Timur. Di Jawa Tengah, sebaran komunitas ahli waris Mbah Samin, terutama secara ideologis ada di Blora, Kudus, Pati, dan Rembang.

Dalam mewarisi pergerakan dan perjuangan Mbah Samin Surosentiko, para ahli waris, baik yang biologis maupun ideologis, sekarang ini berfokus pada ajaran “Janjining manungsa gesang wonten dunya punika dados utusaning Pangeran, sageda amewahi asrining jagad, namung sadarmi nglampahi.”

Ajaran tersebut menjadi landasan pergerakan perawatan lingkungan, menjaga keutuhan ciptaan, melawan ketidakadilan eksploitatif terhadap alam. Sikap merusak lingkungan dan alam merupakan ancaman terbesat bagi kehidupan para petani. Pergerakan tersebut diungkapkan pula dalam tembang: Ibu Bumi wis maringi, Ibu Bumi dilarani, Ibu Bumi Kangadili. Ibu Bumi sudah memberi, Ibu Bumi disakiti, Ibu Bumi yang akan mengadili.

Komitmen tersebut terus menyala sebagai kobaran api perjuangan yang terus membakar semangat generasi muda Sedulur Sikep Pati, Kudus, Rembang, dan Blora. Tujuan utamanya adalah menjaga keutuhan ciptaan dan kelestarian lingkungan dari sikap tamak dan rakus yang eksploitatif terhadap Bumi, Ibu Pertiwi. Dalam satu desah nafas, perjuangan itu diserukan sebagai pergerakan merawat Bumi, rumah bersama!

Nyala api perjuangan itulah yang dikenang oleh Sedulur Sikep Blora, Kudus, Pati, dan Rembang di Pendopo Pangayoman di bekas pekarangan Mbah Samin Surosentiko di Ploso Kediren, (15/3/2022). Meski secara yuridis, Mbah Samin bukan pahlawan, namun, bagi para ahli waris, mereka adalah pahlawan yang spirit perjuangannya terus dikobarkan dan dihayati demi merawat Bumi! (*)

#Tribun Jateng 15 Maret 2022 hal. 2

https://jateng.tribunnews.com/2022/03/15/opini-aloys-budi-purnomo-pr-mewarisi-perjuangan-merawat-bumi

Tag

Facebook
Twitter
LinkedIn
Email
WhatsApp
Kategori
Selamat Hari jadi ke-477 Kota Semarang ✨

#HUTSemarang
#PTSTerbaikJawaTengah
#JoyfulCampus
#JoyfulLearning
Selamat Memperingati Hari Pendidikan Nasional ✨

#HariPendidikanNasional
#PTSTerbaikJawaTengah
#JoyfulCampus
#JoyfulLearning
Selamat Hari Buruh 2024

#HariBuruh
Stop Galau! Masih ada Beasiswa Masuk di SCU, buruan! Gak pake tes cuma pakai nilai rapor ajah 😁

Daftar online
pmb.unika.ac.id

#BeasiswaKuliah
#PTSTerbaikJawaTengah
#JoyfulCampus
#JoyfulLearning

Share:

More Posts

Send Us A Message