Logo Soegijapranata Catholic University (SCU) White
Search...
Close this search box.

Hadirnya Artificial Intelligent (AI) di Dunia Pendidikan, Bagaimana Para Pendidik Menghadapi Tantangan Ini?

Hadirnya artificial intelligent (AI) menjadi sumber kekhawatiran di dunia pendidikan. Kemampuannya dalam menjawab berbagai pertanyaan tentunya sangat bermanfaat bagi peserta didik. Kemudahan ini disinyalir dapat menurunkan perkembangan daya dan pola pikir mereka. “Karena kemampuan AI itu mengkhianati kemampuan imajinatif kita,” tutur Fidelis Aggiornamento Saintio, M.I.Kom. (Gio), Dosen Soegijapranata Catholic University (SCU) atau Unika Soegijapranata.

Walau begitu, Johanes Eka Priyatna, PhD, Dosen Universitas Sanata Dharma menjelaskan adanya perkembangan teknologi seharusnya mendorong pemikiran kreatif dan inovatif. “Menjadi tantangan karena pendidikan yang gunanya untuk mempersiapkan masa depan, masa depan sendiri cenderung mengalami percepatan ketidakpastian,” tambahnya.

Sejalan dengan itu, Prof Anita Lie, Dosen Unika Widya Mandala mengungkap teknologi harus menjadikan seorang pendidik “naik kelas.” “Yang penting punya kehati-hatian, karena itu tidak bisa kita tolak,” jelasnya.

Menjawab Tantangan AI di Dunia Pendidikan

Dr R. Probo Yulianto Nugrahedi, Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Pengembangan Bisnis SCU mengungkap sudah tidak relevan memberikan tugas berbentuk rangkuman paper kepada peserta didik. Mengingat AI dapat membuat berbagai macam tulisan yang dekat dengan peserta didik. Mulai dari artikel, cerpen, hingga puisi dalam hitungan detik.

“Karena sekarang semua informasi dan data sangat mudah didapatkan, harus mendorong peserta didik untuk bertanya, dan bertanya dengan baik,” jelas Prof Anita. Sependapat dengan Prof Anita, Eka menjelaskan pentingnya penerapan Kurikulum Merdeka, khususnya Merdeka Berpikir dalam mengembangkan daya pikir peserta didik. Menurut Prof Anita, semua ini dapat diraih dengan memberikan tugas yang dapat mendorong kreativitas berpikir peserta didik.

Beliau dan Eka yakin peran para pendidik tidak dapat digantikan oleh AI selama mereka terus terbuka dengan perkembangan teknologi. “Kecerdasan buatan baru bisa dikembangkan untuk menirukan cara berpikir rasional, sedangkan manusia tidak semuanya rasional, contohnya berpikir emosional,” tambah Eka mengingat pentingnya pendidikan karakter.

“Semakin diperkaya juga dengan berelasi dan berdiskusi,” jelas Gio terkait perlunya para pendidik untuk juga belajar dari peserta didik.

Para akademisi tersebut memaparkan gagasan mereka dalam Seminar Pendidikan 5.0 :Peran Pendidik di Zaman Kecerdasan Buatan pada Senin (24/7). Kegiatan ini diselenggarakan di Gedung Thomas Aquinas, Kampus 1 SCU, Bendan. Diskusi ini  merupakan salah satu rangkaian perayaan pekan Dies Natalis SCU yang ke-41. [Humas SCU/Hil]

Selamat Memperingati Hari Kenaikan Yesus Kristus 

#KenaikanYesusKristus
#PTSTerbaikJawaTengah
#JoyfulCampus
#JoyfulLearning
Segenap Sivitas Akademika Soegijapranata Catholic University (SCU), turut berduka cita atas meninggalnya Ir. Daniel Hartanto, S.T., M.T (Dosen Program Studi Teknik Sipil)

#RIP
Selamat Hari jadi ke-477 Kota Semarang ✨

#HUTSemarang
#PTSTerbaikJawaTengah
#JoyfulCampus
#JoyfulLearning
Selamat Memperingati Hari Pendidikan Nasional ✨

#HariPendidikanNasional
#PTSTerbaikJawaTengah
#JoyfulCampus
#JoyfulLearning
Selamat Hari Buruh 2024

#HariBuruh

Acara yang Lain:

VIDEO