Logo Soegijapranata Catholic University (SCU) White
Search...
Close this search box.

Fakultas Psikologi SCU Percepat Program Profesi Psikolog Bersama HIMPSI

Melansir detik.com, Mendikbudristek mengeluarkan Permendikbudristek Nomor 43 Tahun 2023 Tentang Pendidikan Profesi Psikologi. Permendikbudristek tersebut berisi tentang aturan baru Pendidikan Profesi Psikologi setelah program sarjana (s1). Adapun program profesi, spesialis, dan subspesialis menjadi program yang ditawarkan dalam aturan baru Pendidikan Profesi Psikologi.

Dengan adanya program ini, mahasiswa lulusan Program Studi (Prodi) Psikologi yang ingin meneruskan kiprahnya menjadi seorang psikolog tidak perlu mengambil Program Magister (S2) Profesi (Mapro) Psikologi. Mahasiswa bisa langsung mengambil program profesi dalam Pendidikan Profesi Psikologi yang akan berlangsung maksimal 3 semester.

Lulusan program ini akan mendapatkan gelar Psikolog sekaligus Sertifikasi Profesi Psikologi. Sertifikasinya sendiri akan dikeluarkan setelah mereka lulus Ujian Kompetensi yang diselenggarakan Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI). “Kalau seseorang ingin menjadi psikolog, mereka harus punya standar dari HIMPSI. Sehingga mereka harus ujian dengan HIMPSI,” ujar Dr Kristiana Haryanti, Dekan Fakultas Psikologi Soegijapranata Catholic University (SCU) atau Unika Soegijapranata.

MoU SCU Bersama HIMPSI

Perubahan aturan inilah yang menjadi salah satu latar belakang Fakultas Psikologi SCU melakukan penandatanganan noktah kesepahaman (MoU) bersama HIMPSI. “Karena HIMPSI kan organisasi yang memayungi banyak asosiasi yang begerak di bidang psikologi, mereka juga punya kewenangan yang strategis,” tambah Dr Kristiana.

Kerja sama dengan HIMPSI menurutnya juga mempercepat kemungkinan proses pembukaan Pendidikan Profesi Psikologi yang sedang dikembangkan SCU. “Tentu saja ini (kerja sama) menjadi support. Karena kita kan termasuk dari 19 Fakultas Psikologi yang punya program Mapro. Sehingga kita punya kemudahan untuk memungkinkan segera buka,” tambahnya.

HIMPSI sendiri menaungi 19 asosiasi yang bergerak di bidang psikologi. Adapun diantaranya adalah Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi (APIO), Ikatan Psikologi Klinis (IPK), dan Asosiasi Psikologi Kristiani (APK).

Dengan kapasitas yang dimiliki HIMPSI, Dr Kristiana melihat kesepakatan ini merupakan pintu gerbang kemungkinan kerja sama dengan berbagai organisasi psikologi lainnya. “Bisa kerja sama lewat penelitian, pengabdian masyarakat, serta cakupan Tri Dharma Perguruan Tinggi lainnya,” tambahnya. Adanya kurang lebih 130 fakultas psikologi yang tergabung juga membuka banyak kemungkinan kerja sama SCU dengan anggota HIMPSI lainnya. Beberapa diantaranya adalah penyelenggaraan webinar atau seminar maupun kuliah umum yang mendatangkan dosen tamu dari perguruan tinggi lain.

Dr Kristiana menilai kerja sama ini sekaligus bentuk SCU dalam memfasilitasi mahasiswanya, khususnya dalam mendalami ilmu praktik di lapangan. “Menjadi anggota dari asosiasi yang sesuai dengan bidang ilmunya. Sehingga kita bisa mendapatkan akses untuk memahami, mengerti, serta mendapatkan informasi tentang isu yang terbarukan,” pungkasnya. [Humas SCU/Hil]

Selamat Hari jadi ke-477 Kota Semarang ✨

#HUTSemarang
#PTSTerbaikJawaTengah
#JoyfulCampus
#JoyfulLearning
Selamat Memperingati Hari Pendidikan Nasional ✨

#HariPendidikanNasional
#PTSTerbaikJawaTengah
#JoyfulCampus
#JoyfulLearning
Selamat Hari Buruh 2024

#HariBuruh
Stop Galau! Masih ada Beasiswa Masuk di SCU, buruan! Gak pake tes cuma pakai nilai rapor ajah 😁

Daftar online
pmb.unika.ac.id

#BeasiswaKuliah
#PTSTerbaikJawaTengah
#JoyfulCampus
#JoyfulLearning

Acara yang Lain:

VIDEO