Logo Soegijapranata Catholic University (SCU) White
Search
Close this search box.

Belajar Arsitektur Klasik Lewat Video Game “Assassin’s Creed”

Arsitektur klasik memperkenalkan prinsip desain yang mengedepankan unsur geometri, tektonika, serta detail ornamen. Konsep arsitektur ini masih menjadi sumber inspirasi perkembangan desain bahkan hingga saat ini.

Salah satunya adalah penggunaan konsep arsitektur klasik dalam video game guna menunjang ekosistem game tersebut. Tidak jarang juga konsep arsitektur ini digunakan untuk menggambarkan suatu latar waktu yang mendukung cerita di dalamnya.

Assassin’s Creed merupakan salah satu video game yang menggunakan konsep arsitektur klasik dalam mendukung ekosistemnya. Mulai dari serial Assasin’s Creed II Renaissance sampai ke Asssasin’s Creed Syndicate, game yang dirilis oleh Ubisoft ini menggunakan konsep arsitektur berlatar belakang Romanesque, Byzantium, Gothic, Renaissance, Barok-Rokoko serta Revivalism.

Ubisoft telah melakukan riset mendalam untuk menciptakan sentuhan desain bangunan klasik sesuai dengan aslinya guna menunjang latar waktu dalam game yang dibuatnya itu.

Bukan merupakan hal yang tidak mungkin jika para arsitektur muda juga belajar desain bangunan, khususnya konsep arsitektur klasik dalam sebuah video games.

Inilah yang dicoba dibangun oleh Program Studi Arsitektur Soegijapranata Catholic University (SCU) atau Unika Soegijapranata. Dalam Workshop “Sinau Bareng” Geometri Arsitektur Klasik, Bonifacio Bayu S., S.T., M.Sc., selaku Kepala Laboratorium Teori dan Sejarah Arsitektur (TSA) Fakultas Desain dan Arsitektur (FAD) SCU menggunakan Assassin’s Creed untuk meningkatkan minat serta kepekaan mahasiswa mempelajari prinsip desain arsitektur klasik.

“Bisa melihat arsitektur yang berkembang, bagaimana budaya masyarakat pada masa itu,” jelas Bayu kepada para mahasiswa TSA pada Jumat, 7 Juli di Gedung Henricus Constant, Kampus 1 SCU, Bendan.

Mengusung pembelajaran flipped classroom, para mahasiswa diminta menjelajahi peta virtual game untuk menemukan bangunan ikonik bersejarah. Mereka ditugaskan untuk menemukan studi kasus bangunan virtual yang mereka jelajahi. Mulai dari menentukan langgamnya hingga prinsip desain arsitektur klasik.

Pada Sabtu, 8 Juli, mereka akan memaparkan hasil jelajah studi kasusnya, khususnya prinsip arsitektur klasik mana yang dapat diterapkan di masa kini.

Bukan hanya TSA, Bayu menjelaskan gaya belajar menggunakan video games sangat dapat diterapkan di mata kuliah arsitektur yang lain.

Game serial The Sims untuk mempelajari Studi Perilaku Pengguna Rumah Tinggal, atau game serial Sim City or The City Skylines untuk mempelajari Perancangan Kota,” jelasnya.

Sejalan dengan hal tersebut, salah satu mahasiswa arsitektur SCU, Yoseph Bramastyo Permana Jati, berharap pembelajaran menggunakan video games ini juga dapat diterapkan di mata kuliah yang lain, “bisa melihat detail (bangunannya), itu mirip (video games) dengan aslinya,” tambahnya.

Bayu berharap lewat kegiatan yang juga merupakan bentuk penerapan Joyful Learning ala SCU ini para mahasiswa dapat memperoleh gambaran yang lebih mendalam tentang konsep arsitektur klasik. [Humas SCU/Hil]

Stop Galau! Masih ada Beasiswa Masuk di SCU, buruan! Gak pake tes cuma pakai nilai rapor ajah 😁Daftar onlinepmb.unika.ac.id#BeasiswaKuliah#PTSTerbaikJawaTengah#JoyfulCampus#JoyfulLearning
Kata siapa abis kuliah nganggur? Buktinya lulusan SCU kurang dari 2 bulan aja buat dapetin kerja! Jadi, masih ragu kuliah di SCU?Daftar onlinepmb.unika.ac.id#PTSTerbaikJawaTengah#JoyfulCampus#JoyfulLearning
Selamat Merayakan Paskah, Penuh Sukacita ✨#Paskah#PTSTerbaikJawaTengah#JoyfulCampus#JoyfulLearning
Selamat Memperingati Jumat Agung #JumatAgung#PTSTerbaikJawaTengah#JoyfulCampus#JoyfulLearning

Acara yang Lain:

VIDEO