Kegiatan webinar yang dilaksanakan secara rutin oleh Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) kembali digelar pada hari Selasa (29/3) dengan mengusung tema “Menyemai Harapan: Intermittent Fasting and Healthy Body.”
Kegiatan webinar yang diselenggarakan untuk yang ke-18 ini, menghadirkan beberapa narasumber yaitu Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Dr Laksmi Hartajanie MP, mahasiswa FTP angkatan 2019 Vellauriga Aristiana, dan mahasiswa FTP angkatan 2021 Rio Fernando Setyo Utomo.
Mengawali penjelasan tentang puasa di Bulan Ramadhan, Vella mencoba menjelaskan tentang lama puasa di bulan Ramadhan. “ Kami umat muslim untuk tahun 2022 menyambut bulan puasa mulai tanggal 2 April karena puasa dilakukan selama satu bulan sebelum perayaan Idul Fitri. Dan puasa di Indonesia dilakukan dalam jangka waktu 11 hingga 12 jam setiap hari, yaitu mulai dikumandangkannya adzan subuh atau pukul 04.30 hingga pukul 17.30 atau pukul 18.00,” ungkapnya.
Sedang Rio sebagai narasumber kedua juga memaparkan menu selama masa puasa. ” Biasanya kami menyiapkan menu buka puasa seperti misalnya minuman es degan (kelapa muda), es doger, es campur dan sebagainya. Namun untuk menjaga berat badan agar tidak berlebih, maka asupannya minumannya harus diperhatikan, seperti makan buah kurma misalnya,” ucap Rio.
Sedangkan Vella juga menambahkan terkait menu berbuka puasa, “Seringnya saat kita berbuka puasa kadang kurang kontrol saat makan. Artinya setelah hampir satu hari menjalani puasa setidaknya kita saat berbuka puasa makan makanan yang ringan terlebih dahulu, baru setelah satu jam kemudian makan makanan yang lumayan berat.”
Menanggapi tentang menu puasa Dr Laksmi Hartajanie dalam materinya memaparkan tentang Intermittent Fasting, “Yang disebut Intermittent Fasting adalah menerapkan pola makan dengan periode makan dan periode puasa,” terangnya.
Dan biasanya orang jika menjalani Intermittent Fasting menggunakan metode 16/8 yaitu menjalani 16 jam waktu berpuasa dan 8 jam waktu mengonsumsi makanan. Contoh: Anda boleh minum apa pun tanpa gula sebelum pk 12.00 siang, kemudian setelah pk 12.00 hingga pukul 20.00 (08.00 malam) silahkan makan seperti biasa tanpa harus mengurangi jenis makanan tertentu, dilanjutkan berpuasa hingga 16 jam ke depan.
Pola Intermittent Fasting ini ada beberapa metode yaitu metode 16/8, eat-stop-eat, dan diet 5:2. Adapun manfaat dari Intermittent Fasting adalah melatih ketahanan tubuh agar tetap dapat menjalankan fungsinya walaupun sedang tidak mengonsumsi makanan dalam periode tertentu.
Manfaat lainnya adalah Intermittent fasting juga membantu tubuh mengendalikan tekanan darah dan kolesterol karena tubuh melakukan pembakaran lemak lebih efektif saat berpuasa, serta membuat reseptor hormon insulin lebih sensitif terhadap makanan, lanjut Dr Laksmi.
Sebagai tambahan, untuk memulai Intermittent fasting, maka ada beberapa anjuran untuk mengawalinya, antara lain (1) perbanyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi sehingga tubuh lebih mudah melewati periode puasa, (2) Lakukan periode berhenti makan saat malam hari, (3) Ubah pola pikir, (4) Mulailah periode berhenti mengonsumsi makanan saat Anda sibuk dengan rutinitas karena lebih mudah untuk mengalihkan perhatian, (5) Iringilah intermittent fasting dengan rutin beraktivitas fisik, pungkasnya. (FAS)