Pages

Dr Berta Bekti: UMKM Penyelamat Krisis Ekonomi Indonesia

Tentu kita tak merasa asing bila mendengar kata UMKMUMKM yang merupakan singkatan dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah ini menjadi salah satu sektor yang tak bisa lepas dari kehidupan perekonomian Indonesia. Namun adanya pandemi menjadi tamparan keras bagi perekonomian Indonesia, hingga membuat para pelaku usaha babak belur.

Belum lagi beberapa waktu lalu muncul fenomena Mr. Hu yang menjual barang kebutuhan sehari-hari dengan harga murah lewat salah satu aplikasi terkenal di negeri ini. Tentu hal itu dianggap bisa menyulitkan UMKM Indonesia. Terkait masalah UMKM ini, tim KUASAKATACOM mewawancarai Dr. Berta Bekti Retnawati, SE, MSi yang merupakan Dosen Fakultas ekonomi dan Bisnis Unika Soegijapranata.

Kondisi UMKM Indonesia
UMKM sering disebut sebagai salah satu sektor yang tahan terhadap krisis ekonomi. Pernyataan itu pun dibenarkan oleh Dr. Berta melalui cerita sejarah Indonesia. “Pada saat terjadi krisis 1998 UMKM menjadi penyelamat. Lalu terjadi lagi krisis tahun 2008, dan lagi-lagi UMKM menjadi penyelamat,” ucap Dr. Berta.

Pernyataannya itu cukup beralasan, UMKM yang berada pada sekop mikro ini menjadi wadah bagi para tenaga kerja sebanyak 107 juta. Dengan melibatkan tenaga kerja sebanyak itu, UMKM memiliki peranan yang luar biasa sebagai tempat orang berusaha dan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.

Isu Shopee Bunuh UMKM
Beberapa waktu lalu media sosial diramaikan dengan tagar #ShopeeBunuhUMKM. Peristiwa ini ternyata berawal dari fenomena Mr. Hu, seller Shopee yang menjual produk dari China dengan harga murah. Mengetahui ini Dr. Berta mengatakan terdapat hal plus dan minus dari isu tersebut.

Dikatakan bahwa era digitalisasi ini menjadikan semua orang bebas menjual produk ke berbagai marketplace yang ada. Sehingga sebenarnya bukan menjadi hal yang salah ketika Mr. Hu memasarkan barang ke Shopee. “Kalau kita lihat bagaimana proses mereka (Mr. Hu) memasarkan itu tidak salah, masalahnya ada pada regulasi (peran pemerintah),” tuturnya.

Pemerintah punya peran sebagai regulator dan berkewajiban melindungi warga negaranya dalam hal berusaha. Maka seperti yang diberitakan, begitu isu ini muncul pemerintah langsung turun tangan dengan melakukan panggilan terhadap pihak Shopee oleh Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki.

Didapati bahwa Shopee sebagai marketplace, khususnya Shopee Indonesia memiliki tanggung jawab sosial bagi para UMKM untuk bisa menjual produk mereka di situ. Jangan sampai terjadi ketimpangan antara penjualan produk dalam negeri dengan luar negeri. Mereka harus memprioritaskan produk dalam negeri, karena mengingat penghasilan Shopee banyak melalui kontribusi warga Indonesia.

Lebih lanjut Dr. Berta menjelaskan bahwa kejadian ini bisa menjadi momentum untuk para UMKM berbenah. Melihat masyarakat umum Indonesia yang lebih mengutamakan harga ketimbang kualitas, ia mengajak para pelaku UMKM untuk berjualan dengan harga yang bersaing dan tak kalah penting meningkatkan kualitas produk.

Selain itu dirinya juga berpendapat bahwa Menteri Koperasi dan UKM perlu bekerja dengan lintas kementerian lain. Dalam urusan perdagangan lintas negara misalnya, ketika terdapat laporan mengenai meningkatnya pembelian barang impor ke Indonesia maka peran sinergi itu terjadi.

“Kalau semisal ada barang-barang dari luar yang sekiranya akan mengganggu produk kita, pihak Menteri Koperasi dan UKM bisa meminta tolong ke Menteri Perdagangan, dengan cara mungkin pajaknya ditinggikan dan seterusnya,” ujarnya.

Peran Pemerintah terhadap UMKM
Eksistensi UMKM bagi kehidupan bangsa Indonesia memang tidak perlu diragukan lagi. Tercatat sudah terdapat 64 juta UMKM dengan melibatkan kurang lebih 97% tenaga kerja. Namun tak bisa diabaikan bahwa kondisi pandemi berdampak pada eksistensi mereka. Adanya penurunan daya beli, menjadikan UMKM perlu mendapatkan pertolongan untuk tetap bertahan.

Pemerintah pun turut mengambil tindakan untuk tetap menjaga keseimbangan antara peran produsen dan konsumen. Terhitung sudah banyak bantuan yang diberikan, terutama dengan pengadaan program Pemulihan ekonomi Nasional. Melakukan refocusing dana dan pengeluaran dana yang tidak sedikit demi bisa membalikkan keadaan ekonomi.

Melihat penghasilan devisa negara hampir 60 persen didapat dari peran UMKM, membuat eksistensi mereka perlu diperjuangkan. Bahkan bila ditelusuri lebih dalam, usaha mikro menjadi struktur perekonomian tertinggi bagi negara. Maka pemerintah tidak ragu untuk memberikan bantuan, salah satunya restrukturisasi kredit yaitu membantu dengan memperpanjang jangka pelunasan hutang di bank.

Sumber: https://kuasakata.com/read/berita/27683-dr-berta-bekti-umkm-penyelamat-krisis-ekonomi-indonesia

Tag

Facebook
Twitter
LinkedIn
Email
WhatsApp