Maayke Bowhuis, mahasiswa Radboud University Nijmegen, Belanda berkesempatan mengikuti program pertukaran pelajar di Program Studi Magister Lingkungan dan Perkotaan (PMLP) Soegijapranata Catholic University. Selama kurang lebih 3 minggu, mahasiswa Geography Spatial Planning and Environment, School of Management tersebut melakukan riset lapangan kecil sebagai proyek akhir program pertukaran pelajar. Adapun fokus topik yang diangkat dalam proyek pembelajaran tersebut yakni Kampung Batik dan salah satu kampung dampingan Komunitas Grobak Hysteria.
Program tersebut berlangsung pada April hingga Mei 2025. Dalam prosesnya, Sekretaris PMLP SCU Hotmauli Sidabalok, PhD menerangkan Perpetua Rafaela, mahasiswa Program Studi Rekayasa Infrastruktur dan Lingkungan (RIL) SCU berkesempatan mendampingi Maayke.
“Kami berharap mahasiswa (Rafaela) bisa sekaligus belajar banyak melalui pertukaran budaya dan pengalaman di lapangan langsung bersama mahasiswa asing. Ini juga menjadi ajang untuk mengasah kemampuan berbahasa Inggris mereka,” terang Hotmauli.
Lebih lanjut, Hotmauli menambahkan program ini merupakan salah satu implementasi kerja sama pihaknya dengan Radboud University yang telah dibangun lebih dari 10 tahun. “Ini program rutin tahunan. Biasanya ada 5 sampai 10 mahasiswa yang datang setiap tahun. Kalau tahun lalu ada 4,” tambahnya.
Selain pertukaran pelajar, riset bersama juga menjadi bentuk kerja sama lainnya. Terakhir, riset bersama oleh sejumlah dosen yang bicara tentang keadilan energi (energy justice) berhasil mendapatkan pendanaan dari Koninklijke Nederlandse Akademie van Wetenschappen (KNAW), organisasi yang didedikasikan untuk pengembangan ilmu pengetahuan di Belanda. Hotmauli menyebut beberapa kali juga dosen SCU berkesempatan mengajar di Radboud University melalui program visiting lecture dan faculty exchange.
Ia pun menambahkan kedua pihak membuka kesempatan yang lebar bagi seluruh mahasiswa untuk melakukan pertukaran pelajar di masing-masing perguruan tinggi.
