Dosen dan tenaga pendidikan Unika Soegijapranata memulai kegiatan refleksi karya 2019 dengan penanaman 500 pohon dari berbagai jenis di sekitar kampus setempat. Selain penanaman pohon, berbagai usaha juga dilakukan Universitas yang terletak di kawasan Bendan Duwur sebagai bentuk keberpihakan terhadap alam.
Rektor Unika Soegijapranata Prof Dr Ridwan Sanjaya menyatakan, selain menanam pohon saat mengawali refleksi karya 2019, juga melakukan berbagai usaha sebagai wujud keberpihakan terhadap alam. Beberapa di antaranya melalui kampanye anti styrofoam, penggunaan tumbler sebagai tempat air minum, pengurangan sampah plastik, penerapan sistem paperless, pengurangan penggunaan MMT, penggunaan listrik secara bijak dan pengembangan hutan kampus.
"Penanaman pohon pada 21 Februari merupakan waktu yang baik karena bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional," kata Prof Ridwan dalam sambutan mengawali refleksi karya 2019 di halaman Gedung Thomas Aquinas Unika Soegijapranata, Kamis (21/2).
Prof Ridwan Sanjaya menyampaikan bahwa dalam 37 tahun ini Unika Soegijapranata sudah melangkah di jalur yang benar. Sejak awal berdirinya, program studi Arsitektur telah mengusung Eco-settlement atau Eko Pemukiman sebagai Pola Ilmiah Pokok universitas ini. Hal tersebut berarti para pendiri Unika telah memandang jauh ke depan bagaimana mengelola universitas dengan tetap memperhatikan lingkungan demi keselarasan, kelestarian, dan keberlanjutan ekosistem.
Dalam pelayanannya sampai dengan saat ini, Unika telah memiliki program studi Sarjana (S1), Magister (S2), dan Doktoral (S3) secara lengkap di bidang Lingkungan yang memperkuat universitas dalam menghasilkan berbagai pemikiran terkait dengan kebijakan lingkungan. Kiprah berbagai dosen ini bukan hanya di tingkat kampus atau pemerintah daerah saja, tetapi sudah sampai menjadi perhatian dunia. Ini merupakan kebanggan tersendiri bagi Unika Soegijapranata.
Tema karya Keterlibatan Sinergis yang diusung pada tahun ini mendorong warga Unika Soegijapranata untuk saling bahu-membahu dan saling mengisi celah masing-masing agar dapat menghasilkan pelayanan yang lebih optimal dan karya yang bermanfaat bagi masyarakat.
Dalam pembukaan di gedung Thomas Aquinas, Rektor Unika Soegijapranata bersama Kepala Balai Sertifikasi dan Perbenihan Tanaman Hutan Provinsi Jawa Tengah Heru Djatmika, secara bersama-sama menanam pohon Bungur sebagai tanda dimulainya kegiatan penanaman pohon oleh 500 peserta yang terdiri dari dosen, tendik, dan mahasiswa.
Menurut Prof Ridwan, pemilihan pohon Bungur mempunyai makna bahwa seperti pohonnya yang indah dan dapat bermanfaat secara kesehatan, kita masing-masing bukan hanya mampu, tetapi juga berdampak bagi masyarakat.