Pages

Mahasiswa Unika Antusias Gunakan Presensi Online

image

Mahasiswa Unika Soegijapranata tampak antusias, saat melakukan presensi dengan sistem digital di masing-masing kelas dengan menggunakan aplikasi DIMAS (Dashboard Informasi Mahasiswa). Sistem presensi ini sudah ada sejak tahun ajaran lalu tetapi bagi dosen Fakultas Psikologi Christin Wibhowo adalah yang pertama kali.

Christin baru aktif kembali mengajar di Unika Soegijapranata, setelah menyelesaikan studi doktoral bidang Psikologi di Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Ia menggunakan presensi digital pada saat mengampu mata kuliah Teori Modifikasi Perilaku.

“Mahasiswa baru tahun ajaran ini sebagian besar merupakan digital native, di mana ketika mereka lahir sudah mengenal teknologi informasi sehingga tidak susah menyesuaikan presensi dengan memindai QR code di layar proyektor. Bahkan mereka tampak antusias melakukan presensi model ini,” kata Christin di Semarang.

Sebelum meminta mahasiswanya memindai QR code sebagai bukti melakukan presensi, Christin meminta mahasiswanya memastikan apakah di telepon pintar mereka sudah terpasang aplikasi DIMAS. Setelah mereka memastikan hal itu, ia kemudian mempersilahkan mahasiswanya untuk melakukan presensi.

QR code ini dapat mengantisipasi adanya orang-orang  yang hadir di dalam kelas, tetapi bukan merupakan mahasiswa pada mata kuliah tersebut. Mahasiswa yang terdaftar mengikuti mata kuliah tetapi tidak hadir di dalam kelas, juga tidak bisa titip absen kepada rekannya karena dilengkapi dengan Global Positioning System (GPS) di mana yang bisa absen hanya mahasiwa yang terdaftar dan berada di dalam kelas.

“Sistem ini juga mengharuskan dosen dan mahasiwa sama-sama disiplin, berada di ruang kuliah pada jam kuliah karena presensi online tidak dapat dilakukan pada waktu di luar jadwal kuliah yang telah ditentukan. Dengan sistem ini memberi banyak kemudahan dan gawai yang digunakan tidak sekedar sebagai alat komunikasi melainkan juga untuk studi mereka,” tutur Christin yang menyebut presensi online membuat suasana perkuliahan menjadi gaul, muda dan seru.

Wakil Rektor IV Unika Soegijapranata Bidang Kerjasama dan Pengembangan Benediktus Danang Setianto menyatakan, pada perkembangannya dengan semakin terintegrasinya sistem akademik secara digital, mahasiswa tidak perlu lagi memindai QR Code, tetapi dosen cukup menekan tombol dimulainya presensi dan mahasiswa cukup membuka aplikasi DIMAS dan memilih tombol online presensi. Dengan melakukan itu maka kehadiran akan tercatat secara otomatis.

Untuk mencegah bahwa hal itu dilakukan oleh mahasiswa dari luar kampus sambung pria yang akrab disapa Beny itu menyatakan, aplikasi ini juga telah terintegrasi dengan GPS untuk memastikan bahwa mahasiswa yang melakukan klik memang sedang berada di dalam kelas. Uniknya lagi, jika mahasiswa tersebut terbuka kepada orang tuanya dengan memberitahukan username dan kata sandinya, maka orang tua di rumah bisa memantau apakah memang anaknya sedang berada di dalam kelas.

Menurut Benny Danang Setianto, dosen Fakultas Hukum dan Komunikasi (FHK), presensi digital dengan menggunakan DIMAS sudah banyak mengalami perkembangan. Dirinya kini tidak lagi meminta mahasiswa untuk memindai QR Code di layar LCD proyektor, tetapi cukup meminta mahasiswanya menjalankan presensi digital dan sistem yang akan mencari keberadaan mahasiswa di dalam kelas. Setelah selesai, maka nama-nama mahasiswa akan muncul di layar laptop dosen.

Titip absen atau istilah populernya TA menjadi semakin sulit dilakukan. Selain dilengkapi fitur GPS, aplikasi presensi hanya terkoneksi dengan email mahasiswa yang diberikan oleh kampus. Menurut Emilia Ninik, dosen Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), presensi ini melatih kejujuran dan kedisiplinan setiap mahasiswa. Selain itu, kepedulian pada lingkungan tercermin dari rekap perkuliahan yang berupa berkas digital. Bahkan jika harus ganti kelas di gedung lain, tidak perlu harus membawa kertas-kertas berita acara dari fakultas. Semuanya cukup dilakukan melalui sistem informasi setiap dosen.

Bagi Agus Cahyo, dosen muda Fakultas Ilmu Komputer, tenaga kependidikan (tendik) tidak perlu menghitung secara manual persentase kehadiran mahasiswa karena bisa otomatis dilakukan oleh sistem. Dengan presensi online, selain banyak memberi kemudahan, juga mengajarkan kepada mahasiswa yang merupakan generasi milenial dan akrab dengan teknplogi digital, bahwa gawai mereka bisa digunakan untuk hal-hal yang positif. Presensi online membuat suasana perkuliahan menjadi gaul, muda dan seru.

https://www.suaramerdeka.com/news/baca/195103/mahasiswa-unika-antusias-gunakan-presensi-online

Tag

Facebook
Twitter
LinkedIn
Email
WhatsApp