Oleh : Rudi Elyadi *)
MAHASISWA muda usia adalah calon-calon penerus estafet dalam segala bidang kehidupan berbangsa dan bernegara, sesuai dengan talenta yang dimilikinya. Peran mahasiswa sebagai agen of change dan social control untuk melakukan perubahan menuju arah yang lebih baik serta memberikan kemanfaatan baik untuk dirinya sendiri, keluarga, kampus, serta masyarakat di sekitarnya. Kualitas diri bagi jiwa muda seperti mereka akan semakin baik saat mendapatkan tempaan yang baik saat melakukan proses pembelajaran yang dijalani.
Potensi diri akan lebih mudah terbentuk dengan subur dengan tempaan model pendidikan partisipatif dalam pendampingan kehidupan nyata sosial kemasyarakatan. Perguruan tinggi memiliki tugas mempersiapkan para talenta muda dalam berkontribusi nyata melakukan dharma pengabdian sebagai upaya pemberdayaan usaha kecil dan menengah yang memiliki potensi nilai sosial ekonomi.
Kemampuan mengkaji dan menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan sosial budaya yang sudah dipelajari selama perkuliahan. Peranan ini menjadi modal penting dan harus selalu aktif dilakukan dan dikoordinasi secara kelembagaan. Peranan kampus dalam mengelola secara kelembagaan ini diperlukan dalam upaya menjadikan mahasiswa sebagai daya pendorong kemandirian dan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.
Mahasiswa dengan kebebasan berpikir kreatif yang bertanggung jawab diharapkan secara partisipasi aktif memformulasikan pokok permasalahan yang dihadapi usaha ekonomi produktif di masyarakat sasaran. Setelah memformulasikan permasalahan dibutuhkan kemampuan memberikan solusi-solusi kreatif yang dalam jangka pendek minimal mampu menjadikan masyarakat yang didampingi lebih percaya diri dan mau berkembang. Mahasiswa diberi kesempatan dalam Kuliah Kerja Usaha menjadi wadah akademik yang memadukan dua harma yakni Penelitian dan Pengabdian pada masyarakat dalam pendampingan kelompok masyarakat produktif dengan tetap dibimbing oleh dosen pembimbing dan dikoordinasi dalam program pengabdian berkelanjutan.
Model belajar partisipatif mahasiswa dalam masyarakat ini mensyaratkan mereka menjadi inovator dan dinamisator dalam pusat-pusat pengembangan kegiatan ekonomi masyarakat. Kegiatan model belajar partisipatif ini akan membentuk lembaga pendidikan tinggi menjadi lebih berkembang dan menyatu (bersinergi) dengan masyarakat di sekitarnya yang tumbuh secara dinamis. Implementasi program KKU ini mengoptimalkan prinsip pendidikan multidipliner dan interdisipliner (kerja sama antar bidang ilmu-kajian).
Upaya mengimplementasikan secara aktual dalam mewujudkan misi universitas yang mewujud dalam “options for the poor” diharapkan menumbuhkan kader-kader pembawa misi tersebut dan diaplikasikan secara luas dalam masyarakat. Model belajar partisipatif dalam KKU diharapkan bisa melahirkan kader-kader muda berjiwa pemimpin, peka pada persoalan yang dihadapi masyarakat, serta empati yang tinggi dalam mempraktikkan ilmu pengetahuan untuk kemanfaatan positif di masyarakat. Membantu masyarakat untuk bisa lebih produktif, mengembangkan kemitraan dalam pengembangan daerah usaha ekonomi produktif sebagai jembatan perguruan tinggi dengan masyarakat. Spirit kewirausahaan diharapkan tumbuh dalam diri mahasiswa yang sudah terjun langsung dalam program pendampingan masyarakat produktif. Selain itu, menularkan optimisme khas anak muda pada para pelaku usaha dengan kehadiran mereka di tempat usaha yang ada.
Sifat interdisipliner dalam pelaksanaan terapan IPTEK secara teamwork diharapkan menjadikan mahasiswa akan lebih menghargai kelebihan dan kekurangan orang lain, empati-partisipatif yang bertumbuh baik dalam kegiatan ini. Kepribadian yang positif menjadi tujuan dari model pembelajaran partisipatif dalam KKU mahasiswa ini yakni tumbuhnya semangat nasionalisme sebagai satu bangsa, kesadaran untuk selalu ulet, etos kerja yang tinggi dan sekaligus bertanggung jawab.
Mahasiswa mengalami pengalaman secara riil dalam learning community dan learning society. Proses membentuk moral kepribadian yang memiliki karakter positif dan bermanfaat untuk masa depan mahasiswa itu sendiri yakni kesempatan menjadi inovator, motivator, dinamisator, entrepreneur, leader, manager, dan menjadi problem solver. Dalam tujuan yang lebih jauh tentunya model belajar partisiaptif ini secara luas akan memberi kontribusi penyelesaian masalah yang dihadapi masyarakat yakni, pengurangan kemiskinan, peningkatan kualitas hidup masyarakat, mengurangi pengangguran, serta meminimalisir kesenjangan antar warga dan wilayah.
Kegiatan KKU mahasiswa dalam melakukan pengabdian pada masyarakat ini juga diharapkan membentuk sikap bersyukur, karena kesempatan mereka menempuh pendidikan tinggi yang tidak semua lapisan masyarakat mampu merasakannnya. Rasa kebersyukuran ini akan selalu ada di dalam diri mahasiswa sehingga melahirkan para penerus bangsa yang bertanggungjawab, karena mereka adalah aset dan masa depan bagi negara kita. (*)
*) Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unika Soegijapranata