Ada kejutan yang membahagiakan pada Upacara HUT ke-72 Kemerdekaan Indonesia yang digelar seluruh jajaran pimpinan universitas, dosen dan tenaga kependidikan juga mahasiswa baru (Maba) Unika Soegijapranata, Semarang, di lapangan Albertus Unika, Kamis (17/8).
Tata upacara memang standar seperti pada umumnya dengan mengheningkan cipta, pembacaan Pancasila, Teks Proklamasi, Pembukaan UUD 1945 dan Pengibaran Bendera Merah Putih diiringi Lagu Indonesia Raya.
Upacara bendera berjalan khusuk dan khidmat tanpa ketegangan dan keterpaksaan. Namun, sesudah menjalankan tugas mengibarkan Sang Saka Merah Putih secara patriotik, 19 petugas Paskibraka memberi kejutan yang membahagiakan dan menggembirakan para peserta upacara.
Ada manuver atraktif baris berbaris saat mereka hendak meninggalkan lapangan upacara untuk kembali ke lokasi mereka berdiri tegap. Pertama, kepada Inspektur Upacara yang diemban oleh Prof Dr Ir Y Budi Widianarko, Rektor Unika Soegijapranata dan para pelayan struktural universitas serta para dosen mereka mengatraksikan posisi hormat lalu berlutut dalam gerak yang sigap.
Kedua, kepada para mahasiswa, mereka membuat gerakan memberi salam sambil berucap serentak, "Hai…!" dengan lambaian tangan sambil setengah membungkuk.
Ketiga, menyerukan yel-yel, "Paskibraka Unika oke!" dengan gerakan tangan dan langkah kaki tegap maju jalan meninggalkan arena lapangan menuju ke tempat mereka berdiri.
Ini menjadi kejutan yang membahagiakan dan menggembirakan bahkan secara spontan, semua peserta upacara bertepuk tangan meriah.
Jaga NKRI Sejahtera
Dalam amanatnya, Rektor mengatakan, selamat kepada para petugas, khususnya kreativitas manuver Paskibraka. “Ini Paskibraka terbaik selama ini!", kata Prof Budi.
Selanjutnya, Prof Budi mengajak para peserta upacara berpekik merdeka tiga kali. "Upacara bermakna sebab mengingatkan kita pada janji setia pada cita-cita bersama kemerdekaan agar hidup kita kian sejahtera, adil makmur," tegas Prof Budi.
Lebih lanjut Rektor Unika dua periode terakhir ini mengatakan, tahun 2045 Indonesia akan menjadi negara ke-5 sejahtera, asal rakyatnya tetap rukun bersatu. Keindonesiaan, spirit Kemerdekaan, NKRI, Pancasila, UUD 45, dan ke-Bhinneka Tungal Ika-an.
“Tentu kita harus bekerja keras, jaga dari perpecahan dan hargai keberagaman. Tak ada negara seperti Indonesia yang besar dengan rajutan pulau yang indah. Maka kita harus merawatnya," ujarnya.
Prof Budi juga mengatakan, "Mengapa 2045? Karena bonus demografi. Angkatan kerja begitu besar. Namun apalah artinya bila jumlah demografi itu tidak bermutu. Andalah masa depan itu. Anda berada di salah satu kampus terbaik di Indonesia di antara ribuan Perguruan Tinggi yang ada. Kita masuk di jajaran puluhan terbaik. Maka kita harus menjadi pelaku transformasi inapiratif."
Mengakhiri amanatnya, Prof Budi mengajak peserta upacara memekikkan seruan, "Saya Unika, saya Indonesia!" sebanyak lima kali.
Upacara dilanjutkan dengan menyanyikan Hymne dan Mars Unika Soegijapranata serta Hari Kemerdekaan. Lalu ditutup dengan doa dan berkat oleh Romo Aloys Budi Purnomo Pr sebagai Pastor Kepala Campus Ministry Unika Soegijapranata.