Pages

Mahasiswa Diharapkan Siap Hadapi Kemajuan Teknologi Industri

Ni Made Sasanti saat paparkan materinya dalam acara talkshow

Dengan pesatnya perkembangan teknologi di berbagai bidang kehidupan manusia telah mendorong dan menciptakan peluang-peluang baru dalam dunia industri utamanya industri konstruksi yang memegang peranan penting dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Untuk menyikapi perkembangan teknologi industri konstruksi tersebut telah diselenggarakan talkshow yang mengupas tentang “Persaingan Industri Konstruksi di Era Revolusi Industri 4.0” pada hari Kamis (13/6) bertempat di ruang Teater gedung Thomas Aquinas, Unika.
Hadir sebagai narasumber dalam talkshow yang diselenggarakan oleh KMTS Prodi Teknik Sipil ini adalah Dr Ir AR Hanung Triyono MSi sebagai Kepala Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya Jawa Tengah dan Ni Made Sasanti yang merupakan Senior Vice President Head of Strategic Planning, Research and Technology Division PT. PP (Persero) Tbk.
Dalam pengantarnya, Ketua Program Studi Teknik Sipil Unika Soegijapranata Daniel Hartanto ST MT berharap kegiatan acara talkshow yang diselenggarakan dapat menambah wawasan dan update ilmu pengetahuan dalam menghadapi kemajuan teknologi revolusi industri 4.0 dalam persaingan industri konstruksi.
“KMTS atau Keluarga Mahasiswa Teknik Sipil Unika Soegijapranata dalam salah satu program kegiatannya, setiap satu tahun sekali selalu memilih mengadakan kegiatan talkshow yang lebih mirip seperti suasana kuliah. Harapannya tentu perjumpaan dalam forum ini dapat mengasah dan mengembangkan keilmuan dan wawasan terkait teknologi industri 4.0 seperti : artificial intelligence, start-up, dan industri digital lainnya,” ucap Daniel.
Hal serupa juga disampaikan oleh Ni Made Sasanti yang sudah cukup lama berkiprah dalam strategi perencanaan, riset dan teknologi yang saat ini berkembang di industri konstruksi.
“Dalam pekerjaaan yang menjadi tanggung jawab saya, saya sering bergelut dengan teknologi dan mengambangkannya sehingga dapat mempercepat pekerjaan, lebih efisien, lebih efektif, cepat dan safety,” jelas Ni Made Sasanti.
“Selain itu jika berbicara tentang tren ke depan, maka kita akan membahas smart constructions yang rohnya adalah pada BIM atau Building Information Modelling.  Artinya, dengan BIM maka segala sistem, manajemen, metode atau runutan pengerjaan suatu proyek dapat diterapkan berdasarkan informasi terkait dari keseluruhan aspek bangunan yang dikelola dan kemudian diproyeksikan ke dalam model 3 dimensi, sehingga BIM akan dapat memberikan benefit kepada konstruksi,”
Ni Made Sasanti juga menuturkan bahwa selain BIM juga ada pengembangan teknologi lainnya terkait industri konstruksi, seperti teknologi 3D Printing, Photogrammetric, laser scanner serta yang paling canggih adalah Artificial Intelligence (AI). Menghadapi kemajuan teknologi ini, Ni Made Sasanti berharap para mahasiswa juga sudah menyiapkan diri untuk menghadapinya, apalagi proses bisnis juga mengalami perkembangan yang sangat cepat tidak lagi linier tapi sudah eksponensial.
Sedang  Dr Hanung Triyono lebih menyoroti pada sisi kemanusiaan tanpa harus meninggalkan kemajuan teknologi di era revolusi industri 4.0.
“Ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam menyikapi kemajuan teknologi industri yaitu (1) integritas yang akan membentuk watak manusia, (2) profesional artinya bekerja dengan baik sesuai dengan keilmuannya dan inovatif, (3) ideologi kebangsaan yaitu Pancasila yang menjadi harga mati,” tuturnya.
“Sedangkan implementasinya adalah kita harus menjalin komunikasi dengan orang lain, mempunyai integritas dan komitmen  serta memiliki fondasi ketuhanan. Adapun Artificial Intelligence itu hanya sebagai tools, supaya kita tidak kalah dengan robot yang kita ciptakan,” tutup Dr Hanung. (fas)

Tag

Facebook
Twitter
LinkedIn
Email
WhatsApp