Fakultas Teknologi Pertanian (FTP), Program Studi S1 & S2 teknologi pangan, Unika Soegijapranata, kembali menyelanggarakan acara rutin tahunan yakni Sertifikasi Food Safety Management System yang bekerja sama langsung dengan BSI (British Standards Institution) Group Indonesia. Kegiatan sertifikasi internasional ini diikuti oleh 160 mahasiswa FTP Unika Soegijapranata yang berlangsung pada 18 – 22 Juli 2022 secara luring di Kampus II Unika Soegijapranata, BSB.
BSI Group Indonesia merupakan under royal charter atau di bawah payung kerajaan Inggris mempunyai beberapa kegiatan utama, salah satunya adalah melayani sertifikasi industri seperti food safety.
Business Unit Manager BSI Group, Kriston Siagian, menerangkan bahwa BSI Group Indonesia akan memaparkan materi sesuai dengan standarisasi internasional, seperti waktu pengajaran selama 8 jam/sehari, serta topik-topik materi yang disuguhkan meliputi internal audit (pangan), food fraud, food defense, food safety, dan lain sebagainya.
“Intinya yang diberikan dari kami (BSI Group) adalah dua hal. Pertama itu knowledge semacam seperti terminologi dan requirement. Kedua itu skill, seperti bisa mengidentifikasi bahayanya food safety, bisa mengidentifikasi food defense, kemudian food fraud, dan skill mampu melakukan kegiatan audit,” ucapnya.
Tidak hanya skill terkait pemahaman pangan yang perlu ditunjang, Kriston Siagian juga berpesan kepada mahasiswa untuk mengembangkan soft skill (public speaking). “Ada satu skill yang perlu adalah how to present, bagaimana mempresentasikan sesuatu karena kalau kita hebat tapi tidak bisa presentasi akan sayang sekali. Sebab dunia industri sedang butuh itu,” tuturnya.
Setelah selama lima hari berlangsung mahasiswa/i FTP angkatan 2019 mendapatkan tiga sertifikat internasional yakni meliputi guide to writing has a plan, requirement ISO 22000 dan internal audit ISO 22000, food defense, food fraud, food safety culture.
Dea Nathania Hendryanti STP MS, selaku Kepala Program Studi Teknologi Pangan, membeberkan dengan adanya tiga sertifikat internasional yang didapat oleh setiap mahasiswa FTP Unika Soegijapranata dapat menunjang karirnya, baik di manufaktur atau catering.
“Tujuan mengadakan adanya acara ini untuk mempertajam kapabilitas dari lulusan program studi teknologi pangan Unika Soegijapranata, karena nantinya sertifikasi ini menjadi kelebihan atau kelulusan kami supaya nantinya bisa berkompetisi di industri pangan. tentunya harapan kami, para sarjana teknologi pangan dapat memahami keamanan pangan, sehingga ketika nanti mereka berada di dunia profesional tidak hanya berkontribusi terkait dengan inovasi pengembangan produk, tetapi juga bisa mengembangkan disisi keamanan pangannya,” jelas dosen itu.
“Sertifikasi ini adalah bagian komitmen kami, sekali lagi FTP Unika selalu berusaha untuk menyesuaikan kebutuhan global maupun kebutuhan dari industri pangan. Oleh karena itu, seluruh lulusan kami pasti akan mendapatkan sertifikasi internasional ini. Jadi dengan adanya kegiatan ini setidaknya kami membuat mahasiswa beberapa lagi lebih melangkah ke depan,” tambahnya.
Salah satu peserta kegiatan sertifikasi, Christine Vanny, mengaku bahwa dengan adanya acara rutin tahunan yang diadakan fakultasnya ini berpotensi bagi dirinya untuk mengembangkan potensi diri serta mengetahui lebih mendalam terkait pola kerja industri pangan.
“Ada satu topik yang menurut saya penting yaitu mengenai 7 prinsip HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points) yang di mana kami sebagai lulusan sarjana teknologi pangan ketika bekerja di suatu perusahaan pangan, atau ingin memproduksi suatu produk pangan harus menerapkan 7 prinsip tersebut supaya hasil akhir produk makanan yang akan dipasarkan terjamin kebersihan, keamanannya, dan kesehatannya. Sehingga para konsumen akan lebih percaya dan yakin untuk membeli produk makanannya,” ucap mahasiswa angaktan 2019 itu.
“Jadi banyak hal baru dan pengalaman baru yang saya dapatkan. Sehingga dengan adanya kegiatan sertifikasi ini saya berharap dapat menerapkan semua ilmu yang telah diajarkan saat bekerja nanti,” tutupnya. (Dim)
