Perkembangan dunia industri digital, terutama industri yang terkait dengan animasi disebut semakin pesat.
Hal tersebut disebabkan industri yang terkait animasi selaras dengan revolusi industri 4.0 atau revolusi industri keempat, menimbulkan efek yang positif bagi berkembangnya industri kreatif.
Sementara industri kreatif saatnu ini pun gencar-gencarnya didorong oleh pemerintah.
Mengacu hal tersebut, Prodi Desain Komunikasi Visual (DKV) Unika Soegijapranata Semarang yang bekerjasama dengan Akademi Seni dan Desain Indonesia (ASDI), Balai Diklat Indonesia, Kementerian Perindustrian Indonesia (Kemenperin), dan Kampoong Monster (Creative Labz Jakarta) gelar diklat bertopik ‘Pembuatan Gerak Animasi 3 Dimensi’ Senin (18/2/2019).
Diklat hingga Maret 2019 ini digelar di lab audio visual DKV Unika Soegijapranata, dan diikuti puluhan peserta terdiri dari alumni DKV Unika dan masyarakat umum yang berminat.
Seorang peserta, Alfon Christian mengungkapkan alasannya mengikuti diklat pembuatan gerak animasi 3 dimensi yang kedua. Ia mengaku tertarik memulai bisnis animasi 3 dimensi di Indonesia.
"Saat kuliah sempat mempelajari tapi sudah lupa karena sudah cukup lama," ujar alumni DKV Unika tersebut.
Ia menuturkan, jika lolos diklat ini akan segera menerima proyek-proyek animasi 3 dimensi, mengingat karena sertifikasi ini dibuat oleh pemerintah.
Ketua diklat, Peter Ardhianto menjelaskan kegiatan diklat ini merupakan pelatihan yang kedua setelah sebelumnya dilakukan pada Januari lalu.
Menurutnya diklat dilakukan sebab pihaknya ingin memaksimalkan edukasi kepada peserta terkait pembuatan animasi 3 dimensi seiring pesatnya perkembangan industri tersebut saat ini.
"Ini hasil kerjasama prodi DKV Unika dengan Kemenperin melalui Balai Diklat Indonesia. Masa waktunya tiga tahun. Per tahun kami diberi kesempatan dua sampai tiga kali diklat di Unika," paparnya.
Menurutnya diklat ini bernama diklat 3 in 1. Artinya, lanjut dosen DKV Unika ini, terdapat pelatihan, sertifikasi dan peluang kerja. Terkait peluang kerja, menurutnya pihaknya menggandeng industri yang berkaitan dengan aninasi untuk ikut terlibat di diklat.
"Harapan kami setelah mengikuti pelatihan ini, industri yang terlibat bisa menyerap tenaga kerja yang merupakan peserta pelatihan ini setelah lolos sertifikasi," imbuhnya.
Instruktur Animasi, Afdal Putra Aurora dari Kampoong Monster (Creative Labz Jakarta) mengatakan pihaknya dalam melatih peserta diklat menggunakan software yang lebih mudah dan dipakai oleh kreator dunia. Yakni bernama software animasi Maya.
"Dalam industri animasi baik dalam negeri maupun luar negeri sudah menggunakan software itu, memudahkan peserta untuk ikut masuk ke pasar animasi internasional," terangnya.
Menurutnya dengan menggunakan software itu para peserta lebih mudah mengetahui dan belajar terkait dasar-dasar animasi yang baik dan benar.
"Para peserta juga bisa memahami 12 prinsip dasar gerak animasi, dan bisa diterapkan dalam penciptaan animasi. Mengingat industri animasi di luar negeri kemajuannya sangat pesat," ungkap Afdal.