Andika H.S. tampak sibuk mengutak atik-atik mainan yang ada di depannya. Saking sibuknya, siswa kelas VIII SMPN 18 Kota Semarang itu seakan tak mengubris beberapa pewarta yang ingin mewawancarai.
“Enggak tahu ini, jalannya kurang benar,” ujar Andika di Selasar Gedung Thomas Aquinas, Kampus Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata, Kota Semarang, Kamis (28/3/2019).
Mainan yang tengah diutak-atik Andika itu tak lain robot line follower. Bentuk robot line follower yang berupa komponen elektronik beroda membuat orang awam kerap menggira mainan mobil-mobilan.
Andika mengaku untuk merakit satu unit robot line follower tidaklah mudah. Ia membutuhkan waktu setidaknya dua bulan dan menghabiskan dana sekitar Rp400.000 untuk membuat satu unit robot line follower dengan sistem analog.
“Pas gitu, saat dilombakan settingan-nya belum tentu benar. Jalannya enggak pas. Tapi, mau bagaimana lagi, saya terlanjur suka,” ujar Andika.
Andika mengaku sudah sejak dua tahun terakhir menekuni robot line follower.Selama dua tahun itu, berbagai ajang pernah diikuti baik yang ada di Kota Semarang maupun luar kota, seperti Jakarta.
“Awalnya dulu dikenalkan guru melalui ekstrakulikuler. Setelah itu, senang sampai sekarang. Ini juga bertanding mewakili sekolah. Ada delapan anak dari sekolahan saya yang ikut ajang ini,” imbuh Andika.
Andika merupakan salah satu dari puluhan pelajar yang turut serta dalam ajang Robovaganza Competition (Robocop) 2019 yang digelar Unika Soegijapranata. Ajang ini mempertandingan robot line follower, baik jenis analog maupun digital.
Ketua Panitia Robovaganza 2019, Sulaiman, mengatakan kontes robot line follower merupakan agenda rutin tahunan yang digelar kampusnya. Tahun ini, ajang tersebut diikuti 27 tim yang terdiri dari para pelajar, mahasiwa, dan umum.
“Satu tim berisi dua sampai tiga orang. Ada yang datang dari Jogja, bahkan Jakarta. Mereka bertanding dalam tiga kategori, yakni analog pelajar, digital pelajar, dan analog umum,” terang Sulaiman.
Sulaiman menambahkan ajang Robovaganza digelar untuk memperkenalkan teknologi robot kepada masyarakat, khususnya kalangan pelajar. Antusiasme yang ditunjukkan peserta pun dari tahun ke tahun meningkat.
“Yang spesial di tahun ini, kami tidak hanya menggelar lomba tapi juga workshop seputar robotika. Harapannya, peserta bisa memperoleh wawasan terkait robotika, bukan hanya robot line follower tapi juga drone dan lainnya,” imbuh Sulaiman.