Selama lima tahun (Juni 2017 – Agustus 2022) melakoni menjadi Kepala Campus Ministry Unika Soegijapranata adalah perjalanan yang sangat berharga bagi laki-laki saksofonis satu ini, Romo Dr. Aloysius Budi Purnomo, Pr. atau yang disapa Romo Budi. Semasa menjalani masa perutusan di Unika Soegijapranata, Ia juga terlibat aktif dalam suatu asosiasi yakni APTIK (Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik).
Romo Budi adalah pribadi yang hangat, penuh sukacita dengan suaranya yang khas selalu memberikan sapaan kepada siapa saja yang Ia temui. Romo Budi selama menjadi Kepala Campus Ministry Unika Soegijapranata tetap setia berkarya menghidupi perutusan yang ekologis. Dari perutusan dan pelayanan tersebut, Ia merasakan kebahagiaan yang mengalir meneguhkan impian dan harapan untuk melayani serta mengabdi yang saling terhubung dari satu dengan lainnya, terutama dalam hal relasi dengan sesama dan semesta.
Unika Soegijapranata sebagai Universitas Katolik terus mengemban tugas perutusan luhur dari: (1) dokumen Ex Corde Ecclesiae, (2) pemikiran-pemikiran Mgr. Albertus Soegijapranata dalam bidang pendidikan, (3) spirit para pendiri yang terus dihidupi oleh Yayasan Sandjojo, (4) arah dasar Keuskupan Agung Semarang.
Romo Budi menyampaikan bahwa spirit dan pesan-pesan dari Mgr. Soegijapranata senada atau mempunyai tujuan yang selaras dengan dokumen Ex Corde Ecclesiae sekaligus Pancasila.
“Orang muda sebagai ‘hoi aristoi’, sebagai aristrokat-aristrokat muda yang mengaku Katolik. Maka harus diwarnai semangat yang theocentris, christosentris, eucharistis, kemudian meneladani Bunda Maria” tutur Romo Budi yang mengkutip ideologi dari Mgr. Soegijapranata.
Dalam pernyataannya, theocentris yang berarti berpusat pada Tuhan, apa pun agama seseorang. Christosentris yang bermaksud orang Katolik harus berpusat pada Kristus. Eucharistis adalah yang bersumber pada ekaristi. Dan orang Katolik sudah layak dan sepantasnya untuk meneladani sikap-sikap Bunda Maria.
“Ini cocok dengan Ex Corde Ecclesiae, sebagai komunitas Katolik yang lahir dari jantung gereja mau tidak mau pusatnya adalah Tuhan yang maha esa. Di Indonesia cocok, sila pertama Pancasila. Katolik kristus-sentris, bersumber dari Kristus, ekaristi berbuah dalam pelayanan kemanusian yang adil dan beradab, kerukunan, persatuan, kalau ada persoalan duduk bersama bukannya gap-gap-an. Ini juga Pancasila banget, sila keempat, musyawarah mufakat” pungkasnya.
Oleh karena itu, semangat Ex Corde Ecclesiae, semangat Mgr. Albertus Soegijapranata dan semangat Pancasila menjadi penting bagi seorang Romo Budi. Melalui ketiga hal itulah, Romo Budi mengolah, mengsinergikan, dan menjadikan landasan untuk dapat terus berkarya di Unika Soegijapranata.
Sebelum mengakhiri masa jabatannya, Romo Budi berpesan kepada civitas akademika untuk terus mengingat dan menerapkan Tri Dharma perguruan tinggi yang mempunyai maksud Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat.
“Tiga hal ini dilakukan dalam semangat, kegembiraan, sukacita. Melalui pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Tiga hal itu berbuah dalam penggalian bakat talenta untuk bangsa, kemanusiaan, dan lingkungan hidup” jelasnya.
Romo Sebastius Prasetya, Pr. atau kerap disapa Romo Pras ini, nantinya akan menjadi Kepala Campus Ministry Unika Soegijapranata pada periode selanjutnya. Dalam hal ini, Romo Budi mengatakan dengan adanya karakter pemimpin yang memiliki antusiasme tinggi dan kerendahan hati akan memungkinkan dapat memberi sesuatu yang baru pada Unika Soegijapranata.
“Semangat beliau yang sudah saya kenal sejak menjadi frater. Saya yakin beliau akan memberi warna yang indah untuk Unika Soegijapranata. Pesan saya, tetap semangat, bahagia dalam Tuhan, hanya berakar dengan Tuhan kita bisa berbuah. Nah, disitulah Romo Pras mempunyai semuanya, tinggal didedikasikan dalam konteks Unika Soegijapranata. Selamat bertugas Romo Pras, Tuhan memberkati,” tutupnya. (Dim)
