Kamis (22/09), Unika Soegijapranata melepas 2 orang dosen dan 1 orang tenaga kependidikan untuk memasuki masa purna tugas. Seremoni pelepasan purna tugas berlangsung di IBC Jatingaleh, Semarang pukul 12.00 WIB. Ialah Dr. lr.Krisprantono (Dosen Arsitektur), Drs. Hudi Prawoto, MM, Akt (Dosen Akuntansi), dan Yohanes Yoso (Tendik).
Rektor Unika Soegijapranata, Dr. Ferdinandus Hindiarto M.Si mengucapkan terima kasih atas dedikasi dan kesetiaan Dr. lr.Krisprantono; Drs. Hudi Prawoto, MM, Akt; dan Yohanes Yoso selama berkarya di Unika Soegijapranata.
Istimewa, merupakan satu kata yang terucap dan menggambarkan perjalanan Hudi Prawoto selama 30 tahun berkarya di Unika Soegijapranata. “Dari sekian ragam pekerjaan yang saya lalui, bekerja paling nikmat ada di Unika Soegijapranata. Disini (Unika Soegijapranata) saya mengenal apa itu Keragaman. Meskipun saya seorang muslim, saya merasakan kehangatan dan keindahan dalam keberagaman di kampus ini” tuturnya. “Kampus ini indah, jangan sekali-sekali dirusak” pesan Hudi Prawoto yang selalu ia sampaikan dalam setiap kesempatan.
Berkarya selama 33 tahun di Unika Soegijapranata merupakan perjalanan yang menyenangkan bagi Krisprantono. Meski tidak dapat dipungkiri fase naik turun juga ia alami, namun semuanya terasa menyenangkan karena adanya rasa kekeluargaan di Unika Soegijapranata. Ia juga menceritakan kisahnya selama berkarya di arsitektur Unika Soegijapranata sejak masih bernama ITKS (Institut Teknologi Katolik Semarang). Krisprantono merupakan dosen yang penuh kepedulian kepada mahasiswa yang membutuhkan, Ia dengan sukarela meminjamkan laptopnya agar mahasiswa dapat mengerjakan tugas akhir. “Ya, saya pinjami laptop saya agar mahasiswa dapat terbantu dalam menyelesaikan kuliahnya, sebisa mungkin saya ingin mahasiswa dapat menyelesaikan kuliahnya dengan baik” tuturnya.
Sedangkan Bapak Yohanes Yoso merupakan tenaga kependidikan yang bertugas di area Kapel dan CT (Center of Training). Selama 25 tahun, Yohanes Yoso banyak bersinggungan dengan aktivitas keagamaan di Kapel maupun aktivitas mahasiswa di Pendopo dan CT. “Saya senang dan bahagia bisa melayani 24 jam di Kapel” tutur Yohanes Yoso ketika menceritakan pengalamannya selama “menjaga” Kapel dan sekitarnya. “Dulu aktivitas di kapel, CT, pendopo sangat ramai dengan mahasiswa, sampai malam pun saya temani mereka disana” tuturnya.
Melayani sepenuh hati, semangat ini yang hidup dalam diri Bapak Hudi, Bapak Kris dan Bapak Yoso dalam menjalani perutusan di Unika Soegijapranata. “Antarane lathi, ati lan pakarti iku sing padha” tutur Hudi Prawoto. Apa yang terucap, apa yang ada di dalam hati maupun yang menjadi perilaku hendaknya sama. Kesamaan inilah yang kemudian menjadi cerminan pelayanan sepenuh hati. Kiranya semangat ini pula yang dapat kita teladani bersama untuk menjadi pribadi yang mampu dan mau melayani dengan sepenuh hati.
Terima kasih Bapak Hudi, Bapak Kris dan Bapak Yoso atas dedikasi, kesetiaan dan ketulusan selama berkarya di Unika Soegijapranata.
