Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unika Soegijapranata telah menyelenggarakan pelatihan proposal tembus RISPRO (Riset Inovatif Produktif) yang dilaksanakan di ruang CCPA gedung Yustinus Unika.
Acara pelatihan yang diselenggarakan pada hari Selasa (12/3) ini diikuti oleh kurang lebih 20 peserta dari dosen Unika Soegijapranata dan menghadirkan pembicara sekaligus reviewernya langsung yaitu Dr Jamari MT dari Semarang.
Menurut apa yang disampaikan oleh Kepala LPPM Unika Dr Berta Bekti Retnawati, kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk mendorong para dosen Unika untuk bisa lebih meningkatkan jumlah proposal Rispro dari Unika.
“Rispro adalah suatu skim dari Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDP) Keuangan yaitu riset proposal yang bersifat riset produktif inovatif. Jadi hasil riset ilmu sains harus memiliki luaran yang bisa dikomersialisasikan, sedangkan untuk ilmu sosial itu berupa kebijakan atau tata kelola. Sementara itu, Unika sendiri hingga saat ini belum bisa menembus Rispro, maka pada hari ini kita mengadakan pelatihan ini dengan mengundang Dr Jamari sebagai reviewer Rispro,” ungkap Dr Berta.
“Target LPPM Unika adalah agar kita semakin mengenal betul sekaligus mencoba dan mengalami proses pengusulan proposal yang ada, karena di dalam LPPM sendiri Rispro ini kan diminta untuk luarannya adalah berupa publikasi dan pengajuan paten. Karena di LPPM juga sudah ada sentra Hak Kekayaan Intelektual (HKI) maka harapannya paten yang ada itu juga bisa kita bantu publikasi, karena di Unika sendiri sudah ada beberapa publikasi yang telah berkembang baik dan di dalam LPPM sendiri juga sedang dirintis jurnal pengabdian berupa patria dan jurnal penelitian berupa praksis maka wadah-wadah itu bisa digunakan oleh para peneliti terkait luaran yang diminta Rispro,” lanjutnya.
Sementara Dr Jamari dalam penyampaian materi pelatihannya, lebih menekankan pada proses penyusunan proposal yang baik untuk LPDP Rispro.
“Karakter proposal Rispro ini berbeda dengan yang lain, dan Rispro sendiri sudah ada cukup lama tetapi banyak kawan-kawan dosen yang belum tahu, maka sepertinya mulai tahun ini sosialisasi dari LPDP cukup massive dengan kunjungan ke semua universitas yang besar.”
“Disamping itu pendanaan dari Rispro ini relatif paling tinggi jika dibandingkan dengan DRPM (Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat) atau yang lainnya. Maka harapannya setelah pelatihan atau workshop ini, paling tidak ada satu atau dua proposal Rispro yang tembus dari Unika,” tutup Dr Jamari. (fas)