Kembali Program Studi (Prodi) Arsitektur Fakultas Arsitektur dan Desain Unika Soegijapranata mengadakan kegiatan Best of Studio (BOS) 2019 pada hari Senin (18/3) bertempat di ruang Teater gedung Thomas Aquinas Unika.
Acara yang sudah sejak tahun 2014 diselenggarakan secara rutin tiap tahun ini, untuk penyelenggaraan tahun 2019 mengusung tema “Post-Digital Architecture 4.0”, dan diikuti oleh para mahasiswa prodi Arsitektur mulai semester satu hingga semester tujuh.
Ketua Program Studi Arsitektur Unika Soegijapranata Maria Damiana Nestri Kiswari ST MSc dalam informasinya menyampaikan tentang kegiatan Best of Studio (BOS) 2019. “ Kegiatan ini kami selenggarakan untuk membiasakan mahasiswa dalam suasana kompetisi sewaktu pengerjaan tugas Studio Perancangan Arsitektur (SPA), sedangkan tujuan lainnya adalah supaya yang terbaik dapat menjadi inspirasi kepada mahasiswa yang lain dan menjadi contoh,” jelas Nestri.
“Sementara untuk External Examination, diperuntukkan bagi mahasiswa yang menempuh studi di semester akhir atau yang sudah lulus di tugas akhir, dan diambil beberapa yang terbaik terutama yang mendapat nilai A. Selanjutnya karya mereka diuji oleh pihak external yaitu dari akademisi di luar Unika, praktisi dan dari alumni. Hal tersebut dilakukan supaya mendapatkan masukan yang lebih komprehensif terhadap disain yang dihasilkan oleh mahasiswa,” sambungnya.
Sedangkan Ketua panitia kegiatan BOS 2019 sekaligus dosen prodi Arsitektur Unika, Bonifacio Bayu S, ST MSc juga menambahkan tentang tema yang dipilih dalam BOS 2019.
“ Output dari kegiatan BOS 2019 ini ada dua yaitu output jangka pendek dan output jangka panjang. Untuk output jangka pendek, kami melakukan roadshow ke perguruan tinggi di luar Unika yang memiliki prodi Arsitektur sekaligus promosi dari Prodi Arsitektur Unika tentang penyelenggaraan acara BOS ini. Selanjutnya untuk output jangka panjang, kami mengadakan pendokumentasian karya dalam bentuk buku yang isinya adalah karya-karya yang terbaik dari mahasiswa dan kami masukkan ke ISBN (International Standard Book Number),” ungkap Boni.
“Untuk tema BOS tahun ini memang kami memilih “Post-Digital Architecture 4.0” karena saat ini arsitektur sudah mulai menyikapi terhadap revolusi industri 4.0 dimana digitalisasi itu menjadi kebutuhan utama. Selain itu melalui tema ini, harapan kami mampu menjadi pemicu bagi mahasiswa Arsitektur sehingga di dalam studio perancangan mereka juga memasukkan unsur-unsur digitalisasi dalam menghasilkan karya, tidak hanya cara menggambarkannya saja secara digital tapi ketika memutuskan sebuah desain itu mereka melakukan simulasi-simulasi tertentu untuk menghasilkan keputusan final di dalam desain,” pungkasnya.
Berikut adalah nama-nama pemenang dalam BOS tahun 2019 dari masing-masing Studio Perancangan Arsitektur yaitu SPA 1 Fionna Miranda, SPA 2 Yemima Desy, SPA 3 Daniel Jansen, SPA 4 Ayu Susani, SPA 5 Anindya Dhiracitta, SPA 6 Kevin Wicaksono, SPA 7 Laurensius Aldiron. (fas)