Penulis: Cecilia T. Murniati, dkk

Editor: G.M. Adhyanggono

Hemingway, salah satu pengarang terkenal Amerika mengatakan “All good books are alike in that they are truer than if they had really happened and after you are finished reading one you will feel that all that happened to you and afterwards it all belongs to you”. Dia mengatakan bahwa buku sering kali menggambarkan emosi, perasaan, dan gagasan lebih baik dari pada apa yang bisa dikatakan
secara lisan. Cerita yang dijalin dengan baik seringkali mampu mengaduk-aduk jiwa dan hati pembacanya.

Bahwa kita semua selayaknya menghargai pengalaman, kita di dunia. Time is a precious gift. Dalam keterbatasan waktu, kita semua semestinya bijak dan dewasa dalam menghadapi setiap kerikil kehidupan tanpa kehilangan jati diri. Penghargaan terhadap keluarga, orang tua, teman, dan terlebih terhadap hidup yang diberikan Tuhan kepada kita merupakan pesan yang disampaikan dalam cerita yang ada
di buku ini. Karena itu, judul buku ini adalah Anak Pena Punya Katha. Katha berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti cerita. Para penulis di buku ini diumpamakan seperti ‘anak pena’ yang masing-masing mempunyai cerita unik untuk diangkat, baik yang berasal dari pengalaman dan refleksi pribadi maupun pertemuan dengan manusia lain.