
Tim mahasiswa Program Studi Sistem Informasi (SI) Soegijapranata Catholic University (SCU) berhasil memenangkan penghargaan Best Sales Performa Digital Talent War yang diselenggarakan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Komunikasi dan Digital (Komdigi) DIY, Kemenkomdigi. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Wamen Komdigi, Nezar Patria kepada Koordinator Tim, Dimas Rizky Fajar Pamungkas, pada Awarding Digital Talent War di Teater Thomas Aquinas, Kampus 1 SCU Bendan, Kamis (13/11).
Bersama 12 anggota timnya, Dimas berhasil bersaing dengan lebih dari 700 mahasiswa dari 9 perguruan tinggi di Kota Semarang. Dalam kompetisi tersebut, mahasiswa ditantang untuk menciptakan konten pemasaran digital, khususnya berbasis kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI), untuk sejumlah UMKM. Konten tersebut kemudian ditautkan dengan aplikasi UTAS, platform all-in-one berbasis affiliate marketing bagi UMKM untuk mempermudah penjualan mereka.
Adapun anggota tim Dimas yaitu Meiliana Devita Yulianto, Elfrida Kirstan Nareswari, Farrell Aditya, Abraham Agung Sinatriya, Grace Olivia Liantoro, Sultan Febrian, Nicky Christian, Alyne Angelina, Kirana Ayu Dwi Putri, Aulya Novita, Agustina Tasya Tara, dan Rafael Da Cunha Pinto.
Dimas bercerita bahwa rangkaian kompetisi dipersiapkan dan berlangsung selama kurang lebih dua bulan. Ia dan timnya mendapatkan pelatihan pemanfaatan AI berikut cara menggunakan aplikasi UTAS bersama Kemenkomdigi.
Mereka memetakan UMKM, menentukan strategi pemasaran dan penjualan berikut kontennya, hingga mengoptimalkan tautan afiliasi. “Kami merancang strategi konten yang tidak hanya menarik audiens untuk menonton, tetapi juga memancing mereka untuk melakukan pembelian melalui tautan afiliasi. Kami memilih produk sehari-hari, khususnya F&B, yang cepat mendapat respons pasar,” tuturnya. Strategi tersebutlah yang menurut Dimas berhasil menghantarkannya dan tim mendapatkan hasil penjualan tertinggi.
Nezar pun turut mengapresiasi. “Ini bukti bahwa SCU punya visi masa depan yang visioner tentang pemaksimalan inovasi dan adopsi teknologi dalam perkuliahan, khususnya terkait pengembangan AI dan bagaimana itu bisa membantu jejaring mereka,” ungkapnya.
Dosen Pendamping, Agustina Alam Anggitasari, MM, menjelaskan bahwa tiga belas mahasiswanya itu telah membantu memasarkan belasan UMKM melalui kompetisi ini. Adapun mayoritas menjual produk kebutuhan sehari-hari, terutama makanan. “Mereka membuat konten pemasaran digital, baik menggunakan AI maupun konten real yang mengikuti tren Gen Z. Konten tersebut ditautkan dengan afiliasi UTAS, sehingga mahasiswa bisa membantu meningkatkan penjualan UMKM yang menjadi target kompetisi,” terangnya.
Lebih lanjut, Alam, sapaan akrabnya, menegaskan bahwa mengembangkan kewirausahaan menjadi salah satu perhatian program studinya. Menurutnya, kompetisi ini selaras dengan semangat tersebut. “Kami menghadirkan mata kuliah Kewirausahaan Teknologi Informasi (KWTI), E-Business, dan Digital Marketing yang memang diintegrasikan dengan proyek pendampingan UMKM,” tambahnya.