Pages

SCU, USD, dan STIFAR Semarang Bentuk RIKUB, Dorong Inovasi Pangan dan Kesehatan dari Bahan Alami Indonesia

SCU, USD, dan STIFAR Semarang Bentuk RIKUB, Dorong Inovasi Pangan dan Kesehatan dari Bahan Alami Indonesia

Soegijapranata Catholic University (SCU), Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta, dan Sekolah Tinggi Farmasi (STIFAR) Semarang resmi membentuk program Riset Konsorsium Unggulan Berdampak (RIKUB) pada Juni 2025 lalu melalui pendanaan Kemendikbudristek RI.

Latar Belakang dan Tujuan

Kerja sama ketiga perguruan tinggi ini dilatarbelakangi oleh kesamaan bidang keilmuan, khususnya dalam riset seputar pangan, kesehatan, dan industri berbasis hayati. Adapun tujuannya untuk menciptakan pendekatan yang lebih komprehensif, inovatif, dan berkelanjutan terhadap berbagai isu strategis terkait fokus riset yang dimaksud.

“Kekuatan riset masa depan ada pada kolaborasi dan keberagaman perspektif. Dengan melibatkan berbagai disiplin ilmu, kita bisa melihat persoalan dari banyak sisi dan menemukan solusi yang lebih lengkap, terutama di bidang pangan, farmasi, kesehatan, dan teknologi,” ujar Ketua RIKUB Prof. Victoria Kristina Ananingsih. Lebih lanjut, Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) SCU tersebut menilai inisiatif ini sejalan dengan sejumlah arah program nasional, termasuk ekonomi hijau (green economy) dan ketahanan pangan. 

Sejalan dengan itu, Dosen FTP SCU Yohanes Alan Sarsita Putra, MTP, menegaskan pihaknya juga memastikan hasil riset bisa dimanfaatkan langsung oleh masyarakat dan dunia industri. “Target utama kami saat ini adalah menghasilkan panduan produksi yang bisa diterapkan secara luas, sekaligus memperkuat kerja sama dengan industri mitra,” ujarnya.

Dalam pelaksanaannya, RIKUB bekerja sama dengan PT. Sriaman Corporindo, perusahaan pengolahan pangan dalam tahap pengujian produksi dan distribusi. Kerja sama ini diharapkan bisa mempercepat penerapan hasil riset agar berkontribusi pada daya saing industri nasional dan mendukung agenda pembangunan pemerintah 2025–2029.

Minuman Sehat dari Tanaman Lokal

Program riset pertama RIKUB berfokus pada pengembangan minuman kesehatan (botanikal fungsional) yang berasal dari tanaman khas Indonesia Menurut Yohanes, pengembangan produk ini sangat penting karena masyarakat kini semakin membutuhkan makanan dan minuman sehat yang juga bernilai ekonomi.

“Indonesia punya keanekaragaman hayati luar biasa. Banyak tanaman yang mengandung senyawa alami bermanfaat bagi kesehatan, tapi perlu teknologi agar manfaatnya tetap stabil dan mudah diserap tubuh,” jelasnya.

Penelitian ini bertujuan menghasilkan minuman bubuk siap saji dari bahan alami Indonesia yang memiliki mutu tinggi, aman dikonsumsi, dan siap untuk diproduksi secara massal.

Tahun pertama, Tim Peneliti akan fokus menciptakan formula dan bentuk bubuk yang stabil serta melakukan uji rasa dan uji manfaat seperti antioksidan. Kemudian, riset pada tahun kedua akan berlanjut ke tahap uji produksi dalam skala lebih besar, penyusunan standar kualitas produk, dan persiapan menuju tahap produksi industri.

“Harapan kami, hasil penelitian ini tidak hanya menghasilkan produk sehat, tapi juga membuka peluang usaha baru di bidang pangan fungsional lokal,” tambah Yohanes.

Menuju Pusat Riset Unggulan

RIKUB sendiri ditargetkan menjadi cikal bakal pusat riset unggulan di bidang pangan, farmasi, dan produk kesehatan alami. Nantinya, pusat riset ini akan menggabungkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kekayaan alam Indonesia untuk menciptakan inovasi yang berguna bagi masyarakat luas.

“Melalui RIKUB, kami ingin membangun budaya riset yang tidak berhenti di publikasi, tapi benar-benar membawa manfaat bagi masyarakat, industri, dan bangsa,” tutup Yohanes.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Email
WhatsApp