Soegijapranata Catholic University (SCU) kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun semangat kebersamaan lintas iman melalui partisipasinya dalam Karnaval Paskah 2025 yang diselenggarakan Pemerintah Kota Semarang pada Jumat, 23 Mei 2025. Dalam parade yang berlangsung dari Kawasan Kota Lama hingga Balai Kota Semarang ini, SCU tampil dengan formasi meriah dan penuh semangat melalui keterlibatan mahasiswa dari Campus Ministry, penerima Program Beasiswa Paroki (Bespar), serta penampilan UKM Gratia Choir.
“SCU tidak hanya hadir sebagai peserta, tetapi benar-benar memeriahkan karnaval ini dengan semangat pelayanan dan persaudaraan. Kami ingin membawa pesan bahwa kebangkitan Kristus adalah harapan bagi semua,” terang Fx. Agung Prasetyo, Kepala UPT Kemahasiswaan dan Alumni SCU.
Gratia Choir SCU membawakan dua lagu pujian rohani, yakni “Betapa Mulia Nama Tuhan” dan “Rayakan”, yang berhasil menarik perhatian penonton di sepanjang rute karnaval. Penampilan mereka memberi nuansa khas dan memperkaya suasana spiritual dari perayaan Paskah.
“Keikutsertaan Gratia Choir menjadi bentuk kontribusi nyata dari mahasiswa dalam menyemarakkan suasana. Ini bukan hanya soal penampilan, tapi soal bagaimana mahasiswa belajar berbagi semangat iman dan sukacita melalui talenta mereka,” tambah Agung.
Tidak hanya itu, SCU juga memperkenalkan maskot Mgr. Soegijapranata—patron universitas sekaligus pahlawan nasional yang dikenal sebagai pelopor toleransi dan pembela kemanusiaan dalam sejarah Gereja Katolik di Indonesia. Maskot ini menjadi bagian dari identitas kampus yang diangkat dalam parade sebagai simbol semangat kebanggaan dan warisan nilai-nilai perjuangan sang uskup pribumi pertama.
“Mgr. Soegijapranata adalah inspirasi utama kami. Dengan memperkenalkan maskot beliau dalam karnaval ini, kami ingin mengajak masyarakat untuk mengenal lebih dekat figur yang menjadi patron universitas kami sekaligus tokoh besar bangsa,” jelas Agung.
Keterlibatan SCU dalam karnaval ini juga mencerminkan keberpihakan universitas terhadap nilai-nilai inklusif, khususnya dalam membangun dialog dan kerja sama lintas iman. Menurut Agung, Paskah bukan hanya perayaan iman bagi umat Kristiani, tetapi juga momen untuk menyuarakan nilai kemanusiaan universal: pengharapan, kasih, dan rekonsiliasi.
“Di tengah masyarakat yang majemuk seperti Semarang, SCU percaya bahwa kehadiran aktif dalam perayaan lintas komunitas seperti ini penting untuk menanamkan nilai-nilai toleransi kepada mahasiswa. Inilah bagian dari pembelajaran kontekstual yang kami dorong,” ujarnya.
Dengan semangat Talenta pro Patria et Humanitate, SCU terus mendorong mahasiswa untuk aktif hadir di tengah masyarakat—tidak hanya sebagai intelektual, tetapi juga sebagai pribadi yang mampu menghidupi semangat pelayanan dan keberpihakan kepada sesama.