Pages

SCU dan Pemprov Jawa Tengah Perkuat Kolaborasi dalam Verifikasi RTLH dan Penanggulangan Bencana

SCU dan Pemprov Jawa Tengah Perkuat Kolaborasi dalam Verifikasi RTLH dan Penanggulangan Bencana

Soegijapranata Catholic University (SCU) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) kembali menunjukkan komitmennya untuk berkontribusi nyata bagi pembangunan daerah. Hal ini diwujudkan lewat penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, yang meliputi 2 bidang utama, yakni pelaksanaan verifikasi dan validasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) serta penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam mendukung penanggulangan bencana di Jawa Tengah.

Kerja sama tersebut ditandatangani Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperakim) Jateng, Boedyo Dharmawan pada Kamis, 2 Oktober 2025 di Kantor Disperakim Jateng, serta Kepala Pelaksana Harian BPBD Jawa Tengah, Bergas Catur Sasi Penanggungan pada Selasa, 29 September 2025 di Kantor LLDikti Wilayah VI Jateng. Dari pihak SCU, penandatanganan diwakili oleh Kepala LPPM, Dr. Yustina Trihoni Nalesti Dewi.

Kepala Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (P3M) SCU, Rudy Elyadi, MM, menjelaskan bahwa perjanjian kerja sama ini membuka ruang kolaborasi yang luas antara perguruan tinggi dengan pemerintah daerah. Menurutnya, melalui program KKN, mahasiswa SCU akan dilibatkan secara langsung dalam verifikasi data RTLH di berbagai kabupaten/kota Jawa Tengah. “Dengan keterlibatan mahasiswa, proses verifikasi RTLH tidak hanya menjadi kegiatan teknis, tetapi juga sarana pembelajaran sosial. Mahasiswa dapat berinteraksi dengan masyarakat, memahami dinamika kesejahteraan di daerah, sekaligus mengasah kepekaan mereka terhadap persoalan nyata yang dihadapi warga,” ungkap Rudy.

Selain itu, bidang penanggulangan bencana menjadi fokus lain dari kolaborasi ini. Rudy menekankan bahwa peran perguruan tinggi tidak berhenti pada penyediaan data atau tenaga relawan, tetapi juga melibatkan kegiatan penelitian, pengembangan model mitigasi, serta edukasi kebencanaan kepada masyarakat. “Kami ingin mendorong mahasiswa dan dosen untuk menghasilkan karya akademik yang berdampak, baik berupa penelitian maupun aksi nyata di lapangan, sehingga literasi kebencanaan masyarakat semakin meningkat,” tambahnya.

Kerja sama ini akan berlangsung selama 5 tahun dan dapat diperpanjang sesuai kesepakatan para pihak. SCU melihat momentum ini sebagai peluang untuk memperkuat sinergi antara dunia akademik dengan pemerintah, demi menciptakan pembangunan yang lebih berkelanjutan dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

Dengan adanya kolaborasi ini, SCU berharap mahasiswa tidak hanya memperoleh pengalaman akademis, tetapi juga menanamkan nilai kepedulian sosial yang menjadi bagian penting dari visi universitas untuk mencetak lulusan yang unggul, humanis, dan berdaya guna bagi masyarakat.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Email
WhatsApp