Pages

SCU Buat Platform Digital untuk Percepat Capaian Jabatan Akademik Dosen, Tingkatkan Efisiensi Proses Pengajuan

SCU Buat Platform Digital untuk Percepat Capaian Jabatan Akademik Dosen, Tingkatkan Efisiensi Proses PengajuanPusat Akselerasi Jabatan Fungsional/Akademik Dosen (AJAFA) Lembaga Pengembangan Sumber Daya Manusia (LPSDM) Soegijapranata Catholic University (SCU) melaksanakan uji coba (trial and error) platform digital Akselerasi JAFA (AJAFA). Inovasi ini bertujuan mendukung percepatan proses pengajuan Jabatan Akademik Dosen (JAD) melalui integrasi data dari Laporan Kinerja Dosen (LKD) SCU dengan Sistem Informasi Jabatan Fungsional Go Online (SIJAGO) milik LLDIKTI Wilayah VI.

Platform berbasis website ini memudahkan dosen menarik data dan dokumen dari LKD agar sesuai dengan kriteria pengajuan JAD. Dengan alur yang lebih ringkas dan terstruktur, sistem ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi dokumen yang diajukan.

Kepala Pusat AJAFA SCU Dr. Elizabeth Lucky Maretha Sitinjak menyampaikan bahwa pihaknya menemukan banyak dosen yang belum mengajukan kenaikan jabatan hingga belasan bahkan puluhan tahun, salah satunya karena masalah administrasi. Adanya sistem ini diharapkannya dapat memangkas kendala administratif yang selama ini menjadi hambatan bagi dosen dalam mengurus kenaikan JAD.

Menurut Dr. Lucky, sapaan akrabnya, adanya Pusat AJAFA merupakan langkah strategis untuk membantu dosen merencanakan dan mengajukan kenaikan jabatan secara tepat waktu. “Hari ini adalah hari pertama uji coba, Hari ini merupakan uji coba awal, yang akan menjadi dasar penyempurnaan sebelum peluncuran resmi,” ujarnya.

Sementara, Wakil Rektor Bidang Pengembangan Sumber Daya SCU, Dr. Agnes Advencia C., menegaskan bahwa sistem ini juga menjadi sarana pendukung perencanaan karier akademik. “Dengan sistem ini, dosen dapat melihat skor kumulatifnya, mengetahui kesiapan untuk naik jabatan, serta merencanakan pencapaian target berikutnya. Hal ini memberikan motivasi dan arah yang jelas bagi pengembangan karier akademik,” jelasnya .

Sebelum hadirnya platform ini, penyesuaian antara LKD dan format penilaian JAD, DUPAK dilakukan manual, di mana memerlukan penyesuaian ulang antara LKD dan format POPAK/BKD. Kini, proses tersebut tersinkronisasi secara otomatis hingga menghasilkan dokumen DUPAK siap cetak, sehingga dosen dapat lebih fokus pada pencapaian poin kinerja dan publikasi ilmiah.

“Dulu kami membantu secara manual menarik data dari LKD, memastikan dokumen lengkap hingga tanda tangan basah. Adanya sistem digital AJAFA ini memastikan semua berkas dan dokumen telah lengkap dan sesuai sebelum diajukan ke LLDIKTI,” tegas Dr. Lucky.

Inovasi ini menjadi bagian dari strategi SCU dalam mendorong percepatan jabatan akademik. Dalam 4 tahun terakhir, sembilan dosen SCU berhasil meraih gelar Guru Besar, didukung berbagai program seperti AJAVA Camp, kolaborasi publikasi dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), dan pelatihan perencanaan karier sejak awal masa kerja.

Dengan hadirnya platform digital AJAFA, SCU menegaskan komitmennya untuk menghadirkan solusi teknologi yang mempermudah proses, meningkatkan produktivitas, dan mendorong pencapaian karier akademik yang terencana.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Email
WhatsApp