Sebanyak 24 mahasiswa Fakultas Psikologi (FPsi) Soegijapranata Catholic University (SCU) yang tergabung dalam Center for Addiction Studies (CAS) mengikuti pembekalan pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkoba. Pembekalan tersebut diberikan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jateng pada 10 – 15 Maret 2025.
Selain di kampus, mahasiswa juga akan mengikuti pelatihan pemeriksaan langsung di BNNP Jateng pada 2 hari terakhir masa pembekalan. Adapun mereka dilatih mulai dari penyaringan (screening), asesmen, pembuatan rencana perawatan (treatment plan), hingga intervensi.
Kepala CAS FPsi SCU Indra Dwi Purnomo, MPsi, PhD, Psikolog menjelaskan pelatihan ini bertujuan mempersiapkan mahasiswa menjalankan metode promotif, preventif, dan kuratif dalam pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkoba. “Outcome-nya adalah teman-teman mahasiswa bisa terampil dalam pemeriksaan dan penyusunan treatment plan,” terangnya.
Ia pun menambahkan FPsi SCU merupakan satu-satunya FPsi di Indonesia yang memiliki laboratorium khusus untuk meneliti adiksi. Hal ini menurutnya menjadi wujud komitmen pihaknya dalam berkontribusi lebih di masyarakat.
“Bukan hanya di internal kampus, teman-teman mahasiswa bisa mewujudkan kontribusi itu baik di sekolah maupun di tingkat kelurahan atau kecamatan sekitar. Karena itu menjadi ke-khas-an dan perhatian kami,” lanjut Indra.
Meningkatkan Keterampilan dan Kompetensi
CAS dibentuk pada November 2015 dibawah naungan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan untuk mempelajari secara khusus mengenai adiksi. Dibentuknya CAS juga bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan mahasiswa dalam penanggulangan dan pencegahan penyalahgunaan narkoba.
Adanya CAS menurut Dekan FPsi SCU Dr. Kristiana Haryanti juga dapat meningkatkan keterampilan dan kompetensi mahasiswa. “Tidak hanya pandai secara teori, tetapi kami ingin mereka memiliki kompetensi. Adanya CAS ini juga melatih kepedulian kepada masyarakat yang membutuhkan, sehingga terdorong untuk bisa terjun langsung untuk membantu,” tegasnya.
Sejalan dengan itu, CAS juga telah banyak memberikan penyuluhan di berbagai sekolah, khususnya di Kota Semarang.
Sekilas tentang CAS
Unit ini memiliki 3 divisi, yaitu penelitian (research), edukasi (education), dan pelayanan (services). Divisi penelitian bertugas untuk meneliti terkait hal-hal yang menimbulkan adiksi, termasuk narkoba atau yang terbaru judi dan pinjaman daring.
Sementara, divisi edukasi bertugas untuk melakukan penyuluhan ke sekolah maupun lembaga masyarakat. Lalu, divisi pelayanan berperan dalam implementasi bentuk kerja sama dengan BNN maupun BNNP, khususnya di bidang rehabilitasi, asesmen, dan intervensi.