Menginjak usia ke–36 tahun, Unika Soegijapranata Semarang terus melakukan berbagai inovasi di bidang pelayanan mahasiswa. Terbaru adalah UPT Perpustakaan mulai tahun akademik 2018/2019 mengaplikasikan metode pembayaran non tunai (cashless) untuk denda dan keanggotaan perpustakaan dari luar.
Rektor Unika Soegijapranata Semarang, Prof Ridwan Sanjaya mengatakan jika sebelumnya pihak kampus melakukan perubahan di bidang administrasi umum. Yakni, melakukan inovasi terkait berbagai surat atau legalisasi dokumen bisa dilakukan melalu sistem informasi terpadu akademik (Sintak). “Prosesnya lebih cepat dan akurat, nanti akan menyusul inovasi pada Center for Students Entrepreneurship (CSE),” katanya usai acara Dies Natalis ke-36, kemarin.
Pada Dies Natalis kali ini, Unika mengusung tema Transformasi Inspiratif, dengan menekankan perubahan internal kampus yang disandingkan pada perkembangan zaman. Meski digitalisasi dilakukan, lanjut Ridwan, perubahan tersebut tetap otentik sehingga bisa menjadi inspirasi bagi yang lain untuk bergerak bersama melalui talenta dan karya masing-masing individu. “Tema ini tidak lepas dari terminologi Unika Connect yang menjadi program kerja universitas dalam satu tahun ke belakang,” ujarnya.
Sementara itu, sekretaris Kopertis Wilayah VI yang kini menjadi Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VI Jateng, Amsar mengaku bangga dengan capaian Unika Soegijapranata. “Unika adalah pionir akreditasi A di Jateng. Ini menunjukkan jika kualitas dan integritas Unika tidak bisa dipandang sebelah mata,” ujarnya.