Unika Soegijapranata Semarang, melalui Fakultas Teknologi Pertanian, terus merampungkan penyempurnaan film dokumenter terkait dengan program penanganan dan pengelolaan sampah plastik. Proyek itu berafiliasi dengan United Nations Environment Programme (UNEP) dengan Open University Belanda sebagai perancang program MOOC on Marine Litter.
"Jadi pengembangan penelitian kami terkait dengan isu mikroplastik terus berjalan. Sejauh ini kami masih merampungkan film dokumenter yang belum lama ini kami buat bersama Dreamlight di sejumlah kota," kata Inneke Hantoro STP MSc, anggota program yang juga pengajar Fakultas Teknologi Pertanian Unika, Selasa (11/6).
Proyek ini dipercayakan ke Unika Soegijapranata karena kami dikenal sebagai salah satu universitas yang punya perhatian pada permasalahan sampah laut (plastik). Oleh karena itu, "Unika saat ini sedang menerjemahkan program MOOC tersebut ke bahasa Indonesia dan menyiapkan berbagai studi kasus yang ada di Indonesia. Untuk itu kami mengajak Dreamlight Studio," lanjut Inneke.
Beberapa waktu lalu tim Unika dan Dreamlight turun di beberapa kota besar di Indonesia. Selain Semarang, kota-kota sasaran liputan adalah Jakarta, Bandung, Denpasar (Bali), dan Pulau Pramuka (Kepulauan Seribu). Di kota-kota sasaran liputan, masing-masing memiliki isu lingkungan yang berbeda terkait dengan penanganan limbah plastik ini. Tentu dengan gerakan dan aksi yang tidak sama dan berlangsung secara sporadis.