Tak seperti biasanya aktivitas di lingkungan kampus Unika Soegijapranata Semarang pada Kamis (21/2/2019).
Semisal Rektor Unika Soegijapranata Prof Dr Ridwan Sanjaya.
Pada hari-hari biasanya Prof Ridwan berpakaian rapi, berada di dalam ruangan menerima tamu maupun memimpin rapat, ataupun jalan tugas lainnya sebagai pemimpin kampus.
Kamis (21/2/2019), dia justru mengenakan seragam olah raga dan memegang cangkul.
Tak hanya Rektor, civitas akademika Unika Soegijapranata Semarang pun notabene melakukan aktivitas serupa, mencangkul dan menanam beberapa jenis tanaman.
Sudah ada berbagai macam tanaman berukuran kecil dan sedang yang siap ditanam untuk mereka tanam di lingkungan kampus Jalan Pawiyatan Luhur IV Nomor 1 Bendan Dhuwur Kecamatan Banyumanik Kota Semarang.
Menurut Prof Ridwan, apa yang mereka lakukan tersebut merupakan bagian Refleksi Karya Unika Soegijapranata.
Sebagai simbol keberpihakan kepada alam, mereka menanam pepohonan (tanaman) di sepanjang lingkungan kampus.
"Hal ini mengingatkan warga Unika Soegijapranata Semarang memperhatikan dan menyayangi bumi, lingkungan tempat tinggal," katanya.
Lebih dari 100 tanaman yang ditanam.
Hal ini, lanjut Ridwan, dilakukan mengingat 21 Februari bertepatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN).
Selain menanam pohon juga telah melakukan kegiatan pendukung HPSN.
"Misalnya kampanye anti styrofoam, membawa botol air minum sendiri, pengurangan sampah plastik, penerapan sistem paperless, penggunaan listrik secara bijak, dan pengembangan hutan kampus," terang Prof Ridwan.
Menurutnya kegiatan ini juga mendapat sambutan baik dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Pemerintah turut serta menyediakan beberapa ratus pohon untuk ditanam di sepanjang kampus Unika Soegijapranata, mendampingi pohon dan tanaman yang telah disediakan universitas.
Kepala Balai Sertifikasi dan Perbenihan Tanaman Hutan, Heru Djatmiko menambahkan, pihaknya mendukung usaha-usaha Unika Soegijapranata dalam mengaplikasikan kampus hijau.
"Kami apresiasi adanya kampus atau institusi lain yang mau melakukan penghijauan seperti ini. Agar Kota Semarang dan sekitarnya semakin tidak gersang," ujarnya.