Pesatnya perkembangan teknologi menjadi salah satu hal yang melengkapi era disrupsi saat ini. Era disrupsi hadir karena adanya inovasi yang terus berjalan serta mempengaruhi sebagian besar aspek kehidupan manusia. Tentu berbagai kalangan akan terus beradaptasi menghadapi beragam inovasi yang ada sekarang. Tidak berhenti sampai proses tersebut, pandemi yang hadir di tahun 2020 lalu seakan menambah beban seluruh masyarakat di berbagai belahan dunia.
Tak terkecuali bagi Unika Soegijapranata Semarang yang juga mau tak mau harus terus berpikir beberapa langkah jauh kedepan. Rektor Unika saat ini Prof. Ridwan Sanjaya, S.E., S.Kom., MS.IEC. menceritakan bagaimana cara Unika mampu bertansformasi dan terus berinovasi.
“Unika sudah sejak 2011 telah menerapkan blended learning, yaitu kuliah di kelas tetapi kadang juga memakai e-learning. Tugas juga dikumpulkan melalui e-learning.”, ungkap rektor kampus ungu tersebut.
Sejak itu, Unika terus mengembangkan teknologi yang dimiliki guna menunjang proses belajar mengajar. Bahkan beberapa kali Unika juga telah menambah kapasitas server e-learning mereka hingga tahun 2017 kala itu. Tanpa disangka pada bulan Maret 2020 kemarin e-learning yang bernama “Cyberunika” mau tak mau harus dimanfaatkan dengan maksimal.
Ini merupakan salah satu keuntungan yang dimiliki Unika yakni website e-learning mereka sudah jauh dalam tahap pengembangan. Sehingga dengan hadirnya pandemi, tidak terlalu menghambat proses belajar mengajar antara dosen dan mahasiswa.
Tentu dengan hadirnya pandemi, banyak kalangan juga turut mengalihkan segala aktivitasnya menggunakan teknologi yang ada. Proses adaptasi dalam menggunakan teknologi yang ada juga diperlukan seperti halnya di Unika. Dengan standar belajar sepenuhnya menggunakan “Cyberunika”, “Sintak”, hingga aplikasi “Dimas” membuat sedikit kekacauan bagi para dosen maupun mahasiswa. Dosen hingga mahasiswa terus berusaha belajar bersama memahami teknologi yang ada sehingga sekarang telah menjadi sebuah kebiasaan baru.
Saat ini Unika yang juga merupakan pelopor pembelajaran e-learning di Jawa Tengah telah menggunakan teknologi e-learning yang dimiliki untuk beragam aktivitas perkuliahan. Mulai dari presensi kehadiran, pemberian dan pengumpulan tugas, berkas perkuliahan mahasiswa, hingga bimbingan guna skripsi telah dilakukan secara daring.
Tak hanya berhenti pada penggunaan teknologi guna proses perkuliahan, Unika terus berinovasi dengan menghadirkan berbagai program studi baru yang relevan dengan perkembangan jaman. Sebut saja program studi Aristektur Digital, Akuntansi Digital, hingga Food for Beauty and Wellness dari Fakultas Teknologi Pertanian. Berbagai program studi yang tampaknya sudah mainstream atau umum di berbagai universitas dapat di kolaborasikan dengan teknologi digital guna mempersiapkan mahasiswa Unika lebih siap dalam dunia industri sekarang.
“Unika tidak ingin lulusan mahasiswanya hanya sekedar lulus untuk gelar, tapi siap bekerja di dunia industri nantinya. Unika juga terus berinovasi dengan menghadirkan program studi multidisiplin, kuncinya adalah new experience yang akan didapat.”, sebut Prof Ridwan.
Selain bertransformasi melalui hadirnya berbagai program studi, dapat kita lihat jika pembangunan infrastruktur juga terus dilaksanakan Unika Seogijapranata. Salah satu yang menarik perhatian yakni pembangunan gedung baru di kawasan BSB Semarang. Prof Ridwan mengatakan jika gedung tersebut hadir guna melengkapi mahasiswa dengan fasilitas yang lebih baik dengan pengalaman baru. Gedung tersebut juga telah memiliki sertifikasi lingkungan tingkat emas karena selain sisi teknologi, Unika juga berharap lebih memperhatikan sisi lingkungan.
Fakultas yang pertama kali akan mencoba gedung itu nantinya adalah Fakultas Teknologi Pertanian. Salah satu fakultas baru di Unika yakni Kedokteran juga akan menyusul jika gedang sudah siap dan juga rumah sakit yang ada telah rampung. Rektor Unika yang menempuh pendidikan di Thailand ini juga menyebutkan jika akan ada beragam program studi inovasi yang baru seperti AI, Big Data yang akan mendapatkan tempat di gedung baru Unika.
Terakhir yang tak kalah menarik yakni perkembangan pendidikan S2 di Unika Seogijapranata Semarang. Saat ini Unika telah memiliki beberapa pendidikan pada tingkat S2 di beberapa fakultas seperti Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Teknologi Pertanian, Fakultas Psikologi dan lainnya. Prof Ridwan juga menyebutkan bahwa ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk membuka program S2 maupun S3. Seperti untuk program S2 setidaknya dosen yang mengajar harus seluruhnya sudah bergelar S2, untuk program S3 harus ada setidaknya 2 dosen bergelar professor.
Prof Ridwan berharap tentu kedepannya Unika akan terus berkembang dan bertansformasi untuk mempersiapkan lulusan yang berkualitas.
“Meski dengan adanya pandemi jangan sampai mahasiswa Unika hanya sekedar lulus untuk mendapatkan gelar.”, tutupnya.
*Berita di atas dibuat oleh reporter magang KUASAKATACOM Jonathan
sumber: https://kuasakata.com/read/berita/27645-prof-ridwan-transformasi-unika-di-era-disrupsi-hingga-pandemi