Pages

Christin Wibhowo dan Ilmu Memahami Isi Hati

image

Ada cerita dan perjuangan di balik sosoknya sekarang. Christin Wibhowo, perempuan asal Wonosobo ini meniti kariernya sebagai psikolog karena terinspirasi oleh film masa kecil. Film berjudul ‘Nakalnya Anak-anak’, menjadi awal mula Christin mengejar impiannya.

Dosen Psikologi Unika Soegijapranata ini mengaku merasa terkesan oleh sosok guru yang ada di film. Tak berhenti di situ saja, impresi itu tumbuh menjadi keingintahuan mengenai nama pekerjaan dari tokoh Bu Utari itu. Namun akses internet yang saat itu masih minim, menghambat dirinya untuk mencari informasi terkait pekerjaan tersebut.

Beranjak ke kelas sembilan, ia mulai mengetahui pekerjaan dari sosok ibu guru itu adalah psikolog. Menyadari hal itu, dirinya pun bertekad ingin melanjutkan pendidikan di bidang Psikologi. Merasa jurusan yang dipilihnya tidak familier, terkadang membuat Christin menggunakan sebutan ‘ibu guru yang tidak hanya mengajar di sekolah’ untuk menjelaskannya ke orang lain.

"Ketika ditanya mau ambil jurusan apa saya selalu bilang, nggak tahu ya pokoknya yang ibu guru tapi nggak cuma ngajar tok itu lho," ucapnya sambil tertawa.

Selama menempuh pendidikan S1 di Psikologi Unika Soegijapranata, ibu dari tiga anak ini menemukan banyak hal dan semakin mantap untuk mencapai impiannya. Kesukaannya terhadap psikologi juga menjadikan dirinya selalu happy untuk mengulik ilmu ini lebih dalam. Semangat itu ternyata datang dari sebuah kutipan Kitab Suci agamanya yang ia jadikan sebagai sebuah alasan.

"Sepandai-pandainya manusia itu, tidak ada orang yang lebih bijaksana dibanding orang yang bisa menimba isi hati orang," tuturnya meyakinkan.

Lebih lanjut ia bercerita mengenai Psikologi yang tak hanya berpengaruh untuk pekerjaannya, tetapi juga dalam kehidupan berkeluarga. Bisa memahami kondisi anak dan membantu mereka dalam pengambilan keputusan membuat dirinya tidak pernah mengalami konflik besar. Hal ini juga yang kemudian menjadikan Christin sebagai tempat kepercayaan anak untuk bercerita.

Diketahui Christin sangat aktif di media sosial untuk membagikan pengajarannya. Lewat akun Instagram @xtine_wibhowo, ia sering mengunggah hasil kegiatan seminar ataupun aktivitas pribadinya. Sikap keluarga pun selalu mendukung, hingga membuat ia merasa bersyukur melalui perhatian yang mereka berikan dalam hal sekecil apapun.

Selama bekerja sebagai Psikolog, ia mendapati banyak sekali pengalaman menarik yang terjadi. Saat konseling misalnya, bertemu dengan klien yang notabene dipandang baik oleh masyarakat membuat ia menggunakan seni akting.

"Seninya menjadi psikolog itu harus pintar akting, misalnya orang yang kita kenal baik itu datang kepada kita lalu mengatakan dirinya homoseksual. Tentu ada perasaan kaget, tapi sebisa mungkin tidak boleh menunjukkan sisi kaget itu," ujar perempuan penikmat drama Korea itu.

Sedangkan untuk kesulitan sendiri, ia rasakan ketika klien tidak datang kembali sesuai jadwal. Menjadi sulit karena akhirnya Christin tidak tahu kemajuan apa yang mereka alami. Untuk mengakali hal ini pun ia selalu membuat persepakatan di awal dengan klien agar terhindar dari kejadian tidak mengenakan itu.

Sebagai psikolog, ia memiliki harapan agar masyarakat bisa semakin memahami konsep psikologi dan sadar akan kesehatan mentalnya. Christin juga memiliki asa agar setiap psikolog tidak hanya mengandalkan alat tes. Lebih dari itu, diri psikolog sendirilah yang mampu menolong para klien.

"Mengembangkan tes itu baik, tapi dibarengi dengan mengembangkan kemampuan diri. Yang mampu menolong klien itu dari dirinya, bukan hanya mengandalkan alat tes," tutupnya.

*Tulisan di atas dibuat oleh reporter magang KUASAKATACOM Bela

sumber: https://kuasakata.com/read/sosok/27061-christin-wibhowo-dan-ilmu-memahami-isi-hati

Tag

Facebook
Twitter
LinkedIn
Email
WhatsApp