Fakultas Kedokteran (FK) Unika Soegijapranata Semarang menyatakan mendidik mahasiswa calon dokter untuk bisa mengabdi di berbagai daerah. Dengan begitu diharapkan tak terjadi kesenjangan pelayanan kesehatan di Indonesia.
Hal tersebut ditegaskan oleh Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Unika dr Indra Adi Susianto MSi Med SpOG dalam seminar “Menembus Disparitas Persisten Kesehatan,” di Kampus Unika, Sabtu (19/2/2022).
Ia mengatakan kesenjangan pelayanan kesehatan oleh dokter terjadi di Indonesia. Selama ini, lanjutnya, para dokter terfokus hanya ingin berkarya di Pulau Jawa.
“Akibatnya, Indonesia bagian timur itu jauh tertinggal pelayanan kesehatannya. Kita Fakultas Kedokteran Unika ingin merata dokternya di semua wilayah Indonesia. Ini sesuai imbaun pemerintah bahwa tenaga kesehatan harus merata,” kata Indra.
Untuk meminimalisir potensi kesenjangan, kata dia, FK Unika memiliki kurikulum khusus untuk memenuhi tenaga tenaga kesehatan di daerah yang belum terpenuhi.
“Kita ini fokusnya di wilayah wilayah seperti kepulauan, perbatasan dan tertinggal. Sehingga dalam rangka dies ini kita buat acara seminar terkait kurikulum khusus yang dikembangkan oleh programmer FK yang kemudian dimasukkan ke dalam kurikulum,” ungkapnya.
Melalui kurikukulum khusus ini kata dia, semua mahasiswa FK ditempa agar bisa berkarya di daerah manapun. Jangan sampai hanya nyaman bekerja di Pulau Jawa.
“Nah untuk bisa menembus disparitas atau kesenjangan ini, FK Unika harus punya kurikulum khusus yang kemudian ditanamkan kepada mahasiswa. Kurikulum khusus itu namanya Field Lab atau kerja lapangan,” terangnya.
Programer Field Lab FK Unika Soegijapranata Perigrinus H Sebong MPH menambahkan melalui Field Lab mahasiswa diajak mengetahui sejauh mana masyarakat secara umum bisa mengakses kesehatan.
“Jangan sampai di era BPJS yang menggunakan malah orang yang dikisaran Jawa,” ujar Peri.
Padahal, kata dia, program BPJS ini digelar merata di semua wilayah Indonesia.
Kaprodi FK Unika dr Fransisca Pramesshinta Hardimarta MSi Med mengatakan konsep dokter berkarya di daerah perbatasan, tertinggal dan kepulauan menjadi salah satu pijakan berdirinya FK Unika.
“mahasiswa kami didik tidak hanya bisa mengobati tetapi juga harus bisa promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif,” ungkapnya.
Ketua Dies Natalis ke-3 FK Unika Soegijapranata dr Jonsinar Silalahi MSi Med SpB SpBA selama menjelang puncak acara dies natalis pihaknya menggelar berbagai seminar dan acara sosial yang bertujuan agar mahasiswa calon dokter siap berkarya di daerah perbatasan, tertinggal dan kepulauan.
Sementara itu narasumber dari Konsultan dan Pakar SDM Kesehatan FKKMK UGM Dr dr Andreasta Meliala MKes MAS mengakui di Indonesia sebaran dokter belum merata.
#https://kuasakata.com/read/berita/47613-cara-fk-unika-soegijapranata-minimalisir-kesenjangan-layanan-kesehatan-di-indonesia
