Program Magister Psikologi (MAPSI) Soegijapranata Catholic University (SCU) menggelar pelatihan psikotrauma di Gedung Thomas Aquinas, Kampus 1 SCU Bendan pada 20 – 21 Februari 2025. Pelatihan diikuti 17 peserta dari kalangan mahasiswa dan alumni Fakultas Psikologi (FPsi) SCU. Peserta dilatih untuk dapat menangani beban psikotrauma secara individual, namun juga tetap terbuka membantu orang lain.
Psikotrauma, atau trauma psikologis, adalah penderitaan di mana seseorang akan terdampak oleh emosi, ingatan, dan kecemasan yang terkait dengan suatu kejadian traumatik di masa lalu.
“Perilaku agresif ekstrem atau bahkan sakit fisik yang tidak tersembuhkan itu terkait dengan trauma-trauma yang dapat diterapi atau disembuhkan. Setidaknya psikologis mereka tersembuhkan,” jelas Ketua Program MAPSI Dr. Margaretha Sih Setija Utami. Menurutnya, trauma tersebut dapat menimbulkan perilaku agresif tinggi dan bahkan permasalahan kesehatan.
Pihaknya ingin memberikan keterampilan menangani psikotrauma kepada mahasiswa dan alumni FPsi SCU untuk membantu penderita pulih dari trauma.
Praktik dalam pelatihan ini berupa sesi meditasi, relaksasi, intervensi, dan konseling yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan penderita trauma. Rutin diadakan, namun sempat berhenti, MAPSI SCU ingin kembali menjalankan berbagai pelatihan psikologi, bermula dengan psikotrauma.
“Ilmu, menurut Mgr. Soegijapranata, janganlah dipakai sendiri. Biarkanlah bermanfaat untuk orang lain. Latihan ini adalah bentuk pemberian MAPSI untuk masyarakat. Terkadang trauma seseorang terpendam dan tidak disadari, maka kami ingin memulihkan trauma itu,” tutur Dr. Margaretha.
Manfaat Jangka Panjang
Menurut Pelatih Penanganan Psikotrauma Dr. Siswanto, karena MAPSI SCU mempunyai perhatian lebih dalam menangani trauma, maka menjadi pilihan yang pantas untuk disajikan kepada masyarakat. Melalui pelatihan seperti ini, diharapkan mahasiswa dan alumni FPsi SCU dapat membagikan wawasan mereka agar bermanfaat bagi orang lain.
“Kami memang memiliki perhatian lebih pada trauma, terutama trauma dengan bencana alam. Kami melatih mahasiswa untuk bisa melalui trauma-trauma itu. Dengan mereka memulihkan luka sendiri, diharapkan mereka dapat memulihkan luka orang lain,” terang Dosen FPsi SCU tersebut.
Ia menilai Pelatihan ini, dalam gagasan, pelaksanaan, dan dampaknya, merupakan penghidupan dari semangat Talenta Pro Patria et Humanitate. Pihaknya pun ber berharap mahasiswa dan alumni studi psikologi SCU dapat mempersembahkan talenta dan kemampuan terbaik demi bangsa dan negara. (Humas SCU/Alex)