Pages

Mahasiswa Sistem Informasi SCU Paparkan Gagasan Inovasi Teknologi dalam Konferensi Internasional EECSI 2025

Mahasiswa Sistem Informasi SCU Paparkan Gagasan Inovasi Teknologi dalam Konferensi Internasional EECSI 2025

Empat mahasiswa Program Studi Sistem Informasi Soegijapranata Catholic University (SCU) memaparkan risetnya dalam Electrical Engineering, Computer Science and Informatics (EECSI) Conference 2025 yang diselenggarakan UNISSULA, UAD, UNDIP, dan UNSRI di UNISSULA pada 25-26 September 2025. Mereka adalah Tania Mahani Handojo, Lynetta Cindy, Perpetua La Corunha Purba, dan Matthew Amadeus Sugihartono.

Paparan Riset

Tania membawakan penelitian berjudul “Text-to-Speech Digital Payment Notification System Using HTTP and MQTT.” Ia membuat perangkat pintar (IoT device) yang bisa terhubung dengan sistem pembayaran digital dan langsung membacakan jumlah uang yang masuk melalui suara otomatis. “Saya juga membandingkan dua cara komunikasi datanya, yaitu HTTP dan MQTT, untuk mengetahui mana yang lebih cepat dan efisien,” jelas Tania.

Perpetua, atau yang akrab disapa Unya, meneliti cara agar sistem manajemen kendaraan bisa memperkirakan penggunaan bahan bakar dengan lebih akurat. Ia menggabungkan metode Machine Learning dengan teknologi Explainable AI agar hasil prediksi lebih mudah dijelaskan dan dipahami oleh pengelola armada. “Dari beberapa model yang saya uji, Linear Regression menghasilkan prediksi paling akurat, dan dengan Explainable AI, pengguna bisa tahu faktor apa saja yang paling mempengaruhi hasilnya,” ungkap Unya.

Matthew meneliti cara agar alat berbasis Internet of Things (IoT) bisa memproses suara secara real-time dengan lebih stabil. Dalam riset berjudul “Performance Analysis of PSRAM, LittleFS, and SPIFFS in Real-Time Speech Processing on ESP32-Based IoT Devices,” ia membandingkan 3 jenis sistem penyimpanan data pada mikrokontroler ESP32-S3. “Hasilnya menunjukkan metode penyimpanan tertentu lebih cocok untuk aplikasi IoT yang memerlukan kecepatan dan kestabilan tinggi,” tutur Matthew.

Sementara itu, Lynetta mengembangkan sistem keuangan digital berbasis blockchain untuk lembaga pendidikan keagamaan seperti pesantren. Dalam riset berjudul “A Hybrid Blockchain-Based Accounting System for Religious Educational Institution,” Cindy merancang sistem akuntansi yang menggabungkan smart contract di jaringan Polygon dengan sistem berbasis PHP yang sudah umum digunakan. “Dengan sistem ini, setiap transaksi keuangan bisa tercatat otomatis, lebih transparan, dan aman dari risiko manipulasi data,” jelas Cindy.

EECSI 2025

Konferensi ini bertujuan untuk mempertemukan peneliti, akademisi, ilmuwan, mahasiswa, insinyur, dan praktisi untuk berpartisipasi dan mempresentasikan temuan penelitian, pengembangan, dan aplikasi terbaru mereka. Adapun kaitannya dengan berbagai aspek teknik daya listrik, elektronika, elektronika daya, instrumentasi, kontrol, robotika, IoT, teknik komputer & telekomunikasi, keamanan informasi/siber, pemrosesan sinyal, gambar & video, komputasi lunak, ilmu komputer, kecerdasan buatan, blockchain, intelijen industri, sains data, sistem informasi, dan informatika.

Selain SCU, adapun beberapa perguruan tinggi lain yang ikut berpartisipasi yakni UNISSULA, UGM, UNDIP, BINUS, serta sejumlah perguruan tinggi asing, seperti Mapua University (Filipina), Universiti Teknologi Malaysia, dan Kyushu University (Jepang).

“Bisa mengikuti international conference ini rasanya hidup sekali, karena kami dapat langsung mempresentasikan ide dan hasil kerja kami di hadapan akademisi internasional. Selain itu, ini juga jadi pengalaman alternatif yang keren dan membanggakan untuk tugas akhir,” kata Tania.

Lebih lanjut, keikutsertaan mereka dalam konferensi tidak terlepas dari dukungan penuh para dosen, yang membimbing mahasiswa sejak awal penelitian hingga persiapan presentasi.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Email
WhatsApp