Mahasiswa SCU Raih Pendanaan PKM dari Kemendiktisaintek Lewat Inovasi Permen Jelly Herbal untuk Penderita GERD

Mahasiswa SCU Raih Pendanaan PKM dari Kemendiktisaintek Lewat Inovasi Permen Jelly Herbal untuk Penderita GERD

Tim mahasiswa Soegijapranata Catholic University (SCU) berhasil lolos seleksi pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2025 yang diselenggarakan Kemendiktisaintek. Mereka adalah Wilson Arvian Winata (Alumnus SMA Karangturi Semarang) dan Alicia Rivela Cahyono (Alumnus SMA Sedes Sapientiae Semarang) dari Fakultas Kedokteran (FK) serta Wanda Mielasthe (Alumnus SMA Bopkri 1 Yogyakarta), Ivena Evelyn Surya Hartono (Alumnus SMA Kolese Loyola Semarang), dan Clarensa Tania Dewi (Alumus SMA Kolese Loyola Semarang) dari Fakultas Teknologi Pertanian (FTP).

Mereka berlima mengusung Chioral, permen jelly berbahan dasar Cichorium intybus (chicory) dan Salvia hispanica L. (chia seed), yang dikembangkan untuk membantu meredakan gejala penyakit asam langsung atau Gastroesophageal Reflux Disease (GERD).

GERD sendiri adalah kondisi ketika asam lambung naik ke kerongkongan dan menimbulkan sensasi terbakar di dada (heartburn), sering disebabkan oleh pola makan tidak sehat dan stres. Meskipun ada obat-obatan khusus untuk mengatasi hal ini, penggunaannya dalam jangka panjang bisa menimbulkan efek samping. Menyadari hal ini, tim beranggotakan 5 mahasiswa SCU ini menawarkan alternatif alami yang lebih aman dan praktis melalui bentuk permen jelly yang mudah dikonsumsi.

“Kami ingin menciptakan solusi terapi yang tidak hanya efektif, tetapi juga sehat, alami, dan tetap enak dikonsumsi. Permen jelly jadi pilihan karena bentuknya menyenangkan, mudah dimakan, dan bisa menarik banyak orang, termasuk anak muda,” ungkap Alicia.

Chicory diketahui mengandung inulin, sejenis serat larut yang membantu menjaga keseimbangan sistem pencernaan dan membantu mengurangi tekanan di lambung. Sementara, chia seed kaya akan serat dan lemak sehat yang bisa membantu melindungi dinding lambung dan memperlambat pengosongan lambung, di mana keduanya penting untuk mengatasi gejala asam lambung.

Riset dilakukan dengan membagikan Chioral kepada sejumlah orang yang sudah terdiagnosis GERD. Mereka akan diminta mengonsumsi Chioral selama 7 hari, lalu gejala yang dirasakan akan dicatat dan dievaluasi. Selain itu, tim juga memastikan kualitas produk dengan menguji kadar air dan abu sesuai standar nasional.

Bukan hanya efektivitas klinis, Alicia menambahkan bahwa timnya juga memperhitungkan berbagai aspek agar produknya bisa mudah diterima masyarakat. Ia dan timnya pun berharap Chioral menjadi inovasi pangan fungsional yang menjembatani kebutuhan kesehatan dan kenyamanan konsumsi. “Kami senang jika pada akhirnya inovasi kami bisa menjembatani dunia kesehatan dan pangan dengan cara yang kreatif dan bermanfaat,” tandasnya.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Email
WhatsApp