Pages

Mahasiswa SCU Paparkan Inovasi dan Gagasan Teknologi dalam ICIC 2025

Mahasiswa SCU Paparkan Inovasi dan Gagasan Teknologi dalam ICIC 2025

Empat mahasiswa Soegijapranata Catholic University (SCU) memaparkan gagasan dan inovasi mereka dalam The 10th International Conference on Informatics and Computing (ICIC 2025) yang diselenggarakan secara hybrid pada 9-10 Oktober 2025 di Novotel Lampung.

Konferensi tahunan ini mempertemukan peneliti, akademisi, dan praktisi dari berbagai negara untuk bertukar gagasan dan pengetahuan serta berbagi pandangan juga hasil penelitian terkini di bidang Computer Science, Information Science, dan Computer Engineering. Selain SCU, beberapa perguruan tinggi, seperti UI, Telkom University, Universitas Gunadarma, hingga UPH juga turut berpartisipasi.

Dalam forum tersebut, mahasiswa Sistem Informasi (SI) SCU, Evan Santoso mempresentasikan risetnya yang berjudul “Blockchain-based Online Subscription Platform for IoT-based School Attendance System.” Penelitiannya mengintegrasikan teknologi blockchain dengan sistem absensi sekolah berbasis Internet of Things (IoT) guna meningkatkan transparansi serta keamanan data kehadiran siswa. Melalui mekanisme blockchain, setiap data absensi tersimpan secara terenkripsi dan permanen, sehingga mengurangi risiko manipulasi atau kehilangan data.

Sementara itu, mahasiswa SI SCU lainnya, Birgita Herlinda Deniswara turut memaparkan risetnya yang berjudul “The Influence of Social, Habitual, and Economic Factors on AI Usage in Academia: A UTAUT-Based Study Aligned with SDG 4 and SDG 9.” Penelitian yang dilakukan Birgita mengkaji faktor sosial, kebiasaan, dan ekonomi yang mempengaruhi niat serta perilaku mahasiswa dalam menggunakan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) untuk kegiatan akademik.

Ada pula Bernadheta Dinar Koen Hardayani, mahasiswa SI SCU lainnya yang memaparkan risetnya yang berjudul “Credit Card Fraud Detection in the Era of Digital Finance: A Comparative Machine Learning Approach.” Risetnya berfokus pada upaya mendeteksi tindak penipuan atau fraud pada transaksi kartu kredit menggunakan 11 algoritma  machine learning, dengan dataset publik berisi lebih dari 550.000 transaksi kartu kredit di Eropa. Penggunaan machine learning dalam mendeteksi transaksi mencurigakan ini memberikan performa baik dengan akurasi mencapai 99,7%.

Mahasiswa SI SCU lainnya, Perpetua Lacorunha Puba, memaparkan penelitiannya yang berjudul “Interpretable Fuel Volume Prediction in Fleet Management Using LIME-based Explainable AI and Linear Regression,” yang membahas bagaimana AI dapat membantu menjelaskan hasil prediksi volume bahan bakar pada sistem manajemen armada sekaligus mempermudah pengambilan keputusan operasional.

Keempatnya pun berharap dapat mengembangkan penelitiannya menjadi proyek lanjutan yang lebih aplikatif, mulai dari sistem fraud detection real-time, penerapan blockchain untuk pendidikan, hingga penguatan literasi AI di perguruan tinggi.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Email
WhatsApp