Soegijapranata Catholic University (SCU) kembali mengambil bagian dalam Association of Southeast and East Asian Catholic Colleges and Universities (ASEACCU) Annual Conference ke-31 yang digelar pada 18-12 Agustus 2025 di Providence University, Taiwan. Pertemuan ini mempertemukan lebih dari 270 sivitas akademika dari sekitar 60 perguruan tinggi Katolik di 11 negara kawasan Asia Pasifik, termasuk Jepang, Korea, Filipina, Australia, Taiwan, hingga Timor Leste.
Mengusung tema “Pilgrims of Hope: Spiritual Development and Action of Gen Z,” konferensi tahun ini membahas seputar pengembangan spiritual bagi generasi muda, khususnya Generasi Z melalui diskusi panel, workshop, hingga student camp. Setiap rangkaian kegiatan mengangkat berbagai isu dan tantangan di kalangan Generasi Z, mulai dari perkembangan iman, tantangan digitalisasi, hingga peran media sosial.
Sejumlah penelitian dipresentasikan terkait kekuatan iman generasi muda lintas agama, yang menunjukkan bahwa spiritualitas masih menjadi bagian penting dalam kehidupan Generasi Z. Setiap perguruan tinggi juga berkesempatan berbagi pengalaman mengenai cara mereka menghidupi nilai spiritualitas di tengah situasi berbeda.
Di samping itu, Rektor SCU Ir. Robertus Setiawan Aji Nugroho, PhD menilai bahwa ASEACCU juga merupakan forum strategis dan ruang kolaborasi antar perguruan tinggi Katolik. “Tema besar tahun ini adalah Pilgrims of Hope, bagaimana Generasi Z bisa mengembangkan iman dan spiritualitasnya dalam konteks dunia yang terus berubah. Dari forum ini, kita bisa saling belajar praktik baik antar universitas, termasuk dalam pengabdian kepada masyarakat dan tantangan pendidikan di masing-masing negara,” terangnya.
Selain memperkuat jejaring, forum ini juga menghasilkan kerja sama baru sebagai langkah konkret memperluas kolaborasi internasional di bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi. SCU menandatangani Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan 2 perguruan tinggi Filipina, Miriam College dan St. Louis College of San Fernando.
Bersama dengan Robertus, tahun ini SCU mengirimkan 3 delegasi mahasiswa. Mereka adalah Lavelyna Rapha Adjikusuma (Fakultas Psikologi), Michael Nathaniel Setiawan (Fakultas Teknologi Pertanian), dan Mikhaila Alexandra Himawan (Fakultas Arsitektur dan Desain). Sejalan dengan tema besar, mereka diajak untuk semakin dekat dengan Tuhan sekaligus aktif berkontribusi di kampusnya masing-masing.
“Kegiatannya sangat beragam, mulai dari misa, sesi materi dari dosen dan mahasiswa, hingga social bonding. Ada juga kegiatan jalan-jalan ke Gaomei Wetlands, National Taiwan Museum of Fine Arts, dan Night Market, serta doa bersama seperti misa harian dan adorasi,” tutur Mikhaila.
Ia mengatakan bahwa konferensi tahun depan giliran Indonesia yang akan jadi tuan rumah, tepatnya di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. “Saya berharap bisa ikut kembali, sekaligus menyambut teman-teman dari luar negeri. Dari pengalaman di Taiwan, saya belajar banyak tentang pentingnya iman pribadi dan semangat kebersamaan,” ujarnya.
Lebih lanjut, General Assembly ASEACCU 2025 telah menetapkan tema untuk konferensi berikutnya, yakni “Education, Hope, and Human Flourishing: Fostering Intercultural Encounter and Dialogue.” Agenda ini menegaskan peran perguruan tinggi Katolik dalam mendampingi Generasi Z, tidak hanya secara akademik tetapi juga membentuk kepemimpinan berintegritas, penuh harapan, serta berkomitmen pada pelayanan sosial.
Dengan keikutsertaan dalam ASEACCU, SCU menegaskan komitmennya untuk membekali mahasiswa dengan wawasan global sekaligus memperdalam akar spiritualitas Katolik di tengah dinamika generasi muda masa kini.
