Mahasiswa Manajemen SCU Rintis Bisnis Keripik Singkong Rumahan, Berkembang Berkat Bimbingan dan Dukungan Program Studi

Mahasiswa Manajemen SCU Rintis Bisnis Keripik Singkong Rumahan, Berkembang Berkat Bimbingan dan Dukungan Program Studi

Mahasiswa Program Studi Manajemen Soegijapranata Catholic University (SCU), Dimas Pradibtya Purbawinata berhasil mengembangkan bisnis keripik singkong berkat dampingan program studinya. Usaha ini awalnya berangkat dari keresahan terkait penurunan penjualan singkong mentah yang diproduksi ayah Dimas. Penurunan penjualan yang dialami mencapai 70% dan terjadi pada awal 2025.

Berangkat dari hal tersebut, Dimas mempunyai ide untuk menyulap singkong mentah yang sebelumnya tidak terserap di pasar menjadi keripik singkong dengan berbagai varian rasa. “Sudah dirintis selama hampir 8 bulan, pembelinya juga sudah banyak. Namun, saat awal-awal memang pengemasan dan pemasarannya masih sangat sederhana. Packaging-nya juga masih jelek banget, informasi dan logonya juga kurang,” tuturnya.

Ingin bisnisnya berkembang, Dimas kemudian memutuskan untuk belajar mendalami kewirausahaan saat menginjak semester ketujuh studinya. Bergabung menjadi peserta Mata Kuliah Kewirausahaan, Dimas mendapatkan pendampingan dari program studi untuk mengembangkan usaha keripik singkong yang telah ia rintis.

Ia diminta untuk melakukan riset dan analisis pasar sekaligus pengembangan bisnis, melakukan evaluasi kekuatan serta kelemahan bisnis, hingga pengembangan strategi penjualan juga pemasaran. “Saya diminta untuk melakukan riset terhadap bisnis, kelemahannya apa, kekurangannya, kemudian dari sana yang perlu dibenahi apa saja agar bisnisnya berkelanjutan. Belajar cara me-handle bisnis seperti apa,” kesannya.

Menurutnya, dampingan yang diberikan membuka cara pandangnya dalam mengelola bisnis. “Dulu yang aku tahu tentang bisnis hanya sebatas produk, penjual, dan pembeli. Tapi ternyata ada banyak yang harus dipikirkan, mulai dari pengembangan varian produk, strategi pemasaran dan branding, sampai packaging. Perlu tahu juga belajar cara implementasinya,” tuturnya.

Produk yang ia namai “Kripsi Cuan” tersebut merupakan salah satu dari puluhan produk bisnis yang dipasarkan dalam Bazar Multiproduct gelaran Lab. Kewirausahaan (KWU), Program Studi Manajemen SCU. Bersamaan dengan Dimas, total ada lebih dari 50 stand produk mahasiswa dan UMKM dampingan Program Studi Manajemen SCU yang dipasarkan. Mereka menjajakan mulai dari makanan, minuman, aksesoris, hingga jasa dalam pameran produk yang diselenggarakan di Gedung Justinus, Kampus 1 SCU Bendan, Senin, 1 Desember 2025 tersebut.

Dalam bazar tersebut, Dimas melakukan rebranding, memperbaiki desain kemasan, serta menambahkan informasi varian rasa. “Ini sudah keempat kalinya ikut bazar di SCU, karena itu juga bagian pembelajaran dari mata kuliah. Bazar ini yang terakhir di semester ini, aku pasarkan dengan packaging baru yang lebih menarik. Rutin juga dijual di Lab. KWU dan selalu habis,” kata Dimas.

Dosen Pendamping, Dr. Ch. Yekti Prawihatmi, M.Si mengungkap bahwa pihaknya ingin memastikan mahasiswa bukan hanya menciptakan produk bisnis, melainkan juga membangun karakter wirausahawan. “Karena ini expo terakhir, mereka harus benar-benar menunjukkan perubahan yang signifikan. Kalau sebelumnya hanya prototipe produk, sekarang harus benar-benar layak jual. Dari tampilannya, cara mereka melayani konsumen, dan omset semestinya harus meningkat,” terang Dr. Yekti.

Sejalan dengan itu, Dr. Yekti menilai keterlibatan UMKM dalam pameran ini diharapkan dapat memperluas sudut pandang mahasiswa terhadap praktik bisnis. “Mahasiswa bisa belajar dari pengalaman UMKM, sedangkan UMKM bisa belajar tren bisnis dan pemasarannya. Jadi saling menguatkan,” tambahnya.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Email
WhatsApp