Fakultas Psikologi (FPsi) Soegijapranata Catholic University (SCU) menerima kunjungan 2 dosen tamu dari Ateneo de Davao University (ADDU), Filipina, Fr. Ulysses F. Cabayao dan Dr. Nelly Limbadan dalam program Visiting Lecture yang berlangsung selama 3 hari, pada 20–22 Mei 2025.
Dalam rangkaian perkuliahan tersebut, mahasiswa S1 Psikologi dan Magister Psikologi (MAPSI) SCU berkesempatan belajar langsung dari kedua dosen mengenai berbagai topik relevan di era modern. Adapun di antaranya psikologi lintas budaya, pengembangan sumber daya manusia melalui kepemimpinan, hingga tantangan penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam praktik psikologi. Kehadiran mereka disambut antusias, dengan keterlibatan aktif mahasiswa dalam diskusi dan pertanyaan yang diajukan.
“Antusiasme mahasiswa sangat tinggi. Mereka tidak hanya menyimak, tapi juga aktif bertanya dan mengaitkan materi dengan konteks kehidupan mereka. Bahkan Fr. Ulysses dan Dr. Nelly sangat mengapresiasi pertanyaan-pertanyaan dari mahasiswa yang relevan dan kritis,” ujar Daniswara Agusta Wijaya, M.Psi., Psikolog, dosen FPsi SCU.
Pada program MAPSI, Fr. Ulysses dan Dr. Nelly memberikan wawasan mendalam tentang penggunaan AI serta pentingnya psychological safety untuk mendukung perkembangan dan kesejahteraan psikologis di berbagai aspek. Sementara itu, dalam Mata Kuliah Human Capital, mereka mengangkat praktik kepemimpinan di lingkungan kepolisian Filipina sebagai studi kasus. Untuk topik psikologi lintas budaya, mahasiswa diajak memahami pendekatan indigenous psychology yang berkembang di Mindanao, Filipina.
“Materi-materi tersebut sangat penting bagi mahasiswa karena membuka wawasan mereka terhadap praktik psikologi dalam konteks budaya yang berbeda, serta bagaimana kepemimpinan dapat diterapkan dalam institusi yang unik seperti kepolisian,” jelas Danis.
Selain sesi kelas, keduanya juga mengisi kuliah umum bertajuk Digital Culture and Using Psychology to Navigate Life Challenges. Topik ini dipilih karena relevan dengan tantangan generasi muda saat ini, khususnya mahasiswa psikologi, dalam memahami dinamika perilaku manusia di era digital dan bagaimana psikologi bisa menjadi alat bantu untuk menavigasi berbagai perubahan yang terjadi.
Visiting Lecture
Program Visiting Lecture ini merupakan bagian dari kerja sama yang telah dibangun lebih dari 5 tahun antara FPsi SCU dan FPsi ADDU. Salah satu bentuk kolaborasi sebelumnya adalah service learning secara daring selama masa pandemi. “Waktu itu kami menginisiasi program service learning yang dilakukan secara daring. Di minggu pertama mahasiswa dari kedua kampus belajar mengenai konsepnya, lalu mereka membuat proyek pengabdian masyarakat. Ini menjadi salah satu bentuk nyata dari kolaborasi lintas negara yang tetap berjalan bahkan di tengah keterbatasan pandemi,” ujar Danis.
Ke depan, FPsi SCU juga tengah merencanakan pengiriman dosen ke ADDU sebagai bagian dari program keberlanjutan kerja sama ini. “Kami sedang menyusun rencana untuk mengirim beberapa dosen dalam waktu dekat. Selain itu, ada peluang untuk mengembangkan penelitian kolaboratif yang juga melibatkan mahasiswa secara aktif. Harapannya, kolaborasi ini terus berlanjut dan memberi manfaat timbal balik bagi kedua institusi,” pungkas Danis.
Program ini diharapkan terus menjadi jembatan pertukaran pengetahuan lintas budaya, sekaligus menyiapkan mahasiswa untuk menjadi psikolog yang tanggap terhadap isu-isu global.